Connect with us

Daerah

Abdul Basyid Has: Toleransi Masyaraskat Kepri Sudah Melekat

Published

on

Abdul Basyid Has, Caleg DPR RI daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengatakan bahwa bangsa yang hidup di wilayah kepulauan pada dasarnya sudah mempunyai tingkat toleransi tinggi yang melekat dalam kebudayaannya.

Sebab sejak dulu mereka telah terbiasa berinteraksi dengan dunia luar, sehingga membentuk karakter yang lebih terbuka, egaliter, toleran, dan memiliki persaudaraan yang kuat dengan bangsa lain. Orang lain bagi mereka adalah rekan yang berguna bagi kehidupan, baik berniaga, bertukar barang, maupun bersosialisasi sehari-hari.

“Dunia akademik pun saya kira mengamini. Masyarakat yang hidup di daerah pesisir atau kepulauan lebih egaliter dan terbuka. Karena itu ia begitu menghargai orang lain. Begitu juga dengan masyarakat Kepri,” ujar Basyid saat dihubungi wartawan, Sabtu (17/11/2018).

Ini disampaikannya dalam memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada Jumat (16/11/2018) kemarin. Majelis Umum PBB menetapkan peringatannya pada 16 November 1996 setelah UNESCO mengadopsi Declaration of Principles on Tolerance pada 1995 untuk disepakati negara-negara anggotanya.

“Itu tadi yang saya maksud. Kalau boleh berseloroh, Kepri tidak perlu diajari toleransi. Karena sikap tersebut sudah inherent atau melekat dalam diri sejak zaman nenek moyang dahulu,” katanya sembari bercanda.

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Kepri tersebut pun mengajak masyarakat Kepri untuk menjaga sikap dan tradisi toleransi tersebut. Ia sangat penting dijaga untuk menjaga persaudaraan dan ketertiban dalam masyarakat.

“Saya mengajak masyarakat Kepri untuk menjaga tradisi kita ini. Harus kita lestarikan demi kehidupan dan kemajuan bangsa yang lebih baik,” pungkas Ketua Dewan Pembina Gerakan Kebangkitan Bangsa tersebut.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *