Connect with us

Nasional

BMKG Prediksi Makassar Aman Likuifaksi Kecuali Daerah Pesisir, Ini Alasannya

Published

on

Kabarpolitik.com, MAKASSAR — Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi ke depan wilayah Makassar akan aman terhadap likuifaksi. Hal ini lantaran batuan sedimen tergolong cukup kuat.

Koordinator Gempabumi BMKG Wilayah IV Makassar, R Jamroni mengatakan ketebalan sedimen di Makassar itu berkisar 6 sampai 10 meter sebelum menemui batuan dasar dibawahnya. Meski demikian, daerah yang terkena likuifaksi itu daerah yang mengandung unsur pasir dan itu biasanya gampang dimasuki air ketika gempa.

“Tapi penyebab likuifaksi itu bisa jadi diakibatkan karena gempa, tanah longsor. Jadi seandainya terjadi likuifaksi itu bisa terjadi antara 0,2 sampai 1 meter tidak terlalu dalam begitu,”kata Jamroni disela Seminar dan Talkshow Potensi dan Mitigasi Bencana Alam Geologi Sulawesi, di Hotel Gammara Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Jumat (26/10/18)

Meski demikian, untuk daerah pesisir tentu memiliki nilai likuifaksi yang tinggi, tapi itu tergantung dari penyebabnya. Ia mengatakan, apabila terjadi gempa diatas 5 SR, otomatis akan mengalami likuifaksi yang cukup parah.

“Alhamdulillah di Makassar ini khusunya di darat tidak pernah ada kekuatan gempa yang sekian, paling di laut yang sekitaran 4 SR, dan jaraknya juga cukup jauh dan dalam,”lanjutnya.

Sementara Dosen Teknik Geologi Unhas, Adi Maulana mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penelitian dan pemetaan terhadap daerah mana yang rawan terhadap likuifaksi. Namun, jika dilihat dari kondisi geologinya, terjadinya likuifaksi di Palu kemarin itu tidak terlalu besar jika terjadi di Makassar.

Menurutnya, yang  perlu diwaspadai di Makassar itu sebenarnya penurunan tanah. Ada beberapa tempat di Makassar yang mana eksplorasi atau eksploitasi penggunaaan air tanah itu cukup besar, sehingga menyebabkan tanahnya akan menurun.

“Rangenya itu mungkin sekitar 1 sampai 2 cm, tapi itu akan semakin cepat kalau tidak di kontrol dengan cepat. Kalau ini tidak diindahkan bisa saja Makassar akan terendam air laut, itu bisa dikalkulasikan sekitar 50 tahun ke depan,”bebernya.

Walaupun Makassar tidak berada di jalur gempa. Hal itu bisa saja berakibat fatal jika gempa terjadi di patahan Walanae dan itu pasti getarannya bisa terasa. Yang harus diwaspadai, lanjut Adi, getaran dari gempa tersebut karena masih banyak bangunan di Makassar yang kurang tahan terhadap gempa.

Meski demikian, masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap dataran hasil penimbunan. Karena bisa saja pada saat penimbunan itu tidak di padatkan.

“Tapi kalau untuk seperti di Palu kemarin, insha Allah kita tidak seperti itu, karena bukan di jalur patahan, jadi kemungkinan kita berada di jalur relatif aman,”tegasnya.(sul)

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *