Connect with us

Daerah

Tokoh Perempuan Sumsel: Pandailah Dalam Menerima Informasi

Published

on

Lahat – Tokoh perempuan Sumsel, Stella Dia Tatung mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar lebih teliti dalam menanggapi sebuah informasi. Apalagi, saat ini Indonesia tengah memasuki tahun politik. Jangan sampai kita tertipu oleh data-data yang dilontarkan oleh sebagian kalangan, padahal kenyataannya data tersebut palsu belaka.

Stella yang merupakan Caleg DPRD Sumsel ini menjelaskan hal ini berlaku pada siapa pun. Jangan hanya karena yang menyampaikan orang terpandang atau orang penting lantas kita langsung menelan mentah-mentah data tersebut. Artinya, masyarakat harus memastikan dulu kebenarannya sebelum akhirnya memutuskan untuk percaya, apalagi sampai menyebarkan.

“Kita kadang sering terpana oleh jabatan atau profesi seseorang. Sehingga apapun yang mereka utarakan, kita langsung telan bulat-bulat. Nah, kejadian seperti ini janganlah sampai terjadi. Pandailah dalam menerima informasi,” terangnya kepada wartawan saat diwawancarai, (14/03/2019).

Di tahun politik ini, lanjutnya, kita harus lebih ekstra dalam menanggapi sebuah data. Sebab akhir-akhir ini, banyak sekali informasi-informasi yang ternyata tidak terbukti kebenarannya saat ditelusuri alias bohong.

“Saya rasa saya tidak usahlah sebutkan berita-berita itu. Toh masyarakat juga sudah pasti tahu. Saya hanya ingin menghimbau, melalui peristiwa-peristiwa ini, kita harusnya lebih paham bahwa semua informasi itu haruslah kita cek dulu kebenarannya. Jangan asal telan, jangan asal sebar,” tegasnya.

Ditempat lain, Ulfah salah satu anggota PKK Kabupaten Lahat mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Stella. Baginya Stella adalah tokoh perempuan Sumsel yang peduli. “Stella adalah perempuan Sumsel yang memiliki visi besar. Saya suka dengan apa yang dilakukan beliau. Saya siap mendukung dan membantu kemenangan Bu Stella” tandasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *