Connect with us

Internasional

Waduh, Pejabat Korut Sebut Trump sebagai Pria Tua Labil

Published

on

Kabarpolitik.com – Hubungan Korea Utara dengan Amerika Serikat kembali memanas, hal ini awalnya dipicu oleh cuitan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyebut pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un sebagai orang yang terlalu pintar dan telah begitu banyak kehilangan segalanya jika tetap mengambil sikap permusuhan.

Pernyataan itu pun disambut panas oleh pejabat senior di Korut, dengan mengatai Trump sebagai pria tua yang lalai dan suka berubah sikap.

“Karena (Trump) adalah pria tua yang labil dan tidak menentu, di mana kita tidak bisa tidak menyebutnya ‘pikun’ telah tiba,” kata Pejabat senior Korea Utara yang juga mantan negosiator nuklir Kim Yong Chol dikutip dari Associated Press, Senin (9/12/2019).

Kim menambahkan bahwa mereka tidak akan menyerah pada tekanan AS.

Kata dia, Trump berusaha mengulur waktu hingga batas waktu yang ditetapkan oleh Kim Jong-Un bagi Washington untuk menyelamatkan pembicaraan nuklir.

Kim Yong Chol mengatakan tweet Trump dengan jelas menunjukkan bahwa ia adalah pria tua yang tidak memiliki kesabaran.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Sun Hui, mengeluarkan ancaman serupa. Choe menegaskan untuk melanjutkan hinaan terhadap Trump setelah ia berbicara dalam pertemuan puncak NATO di London soal kemungkinan menyerang Korut dan kembali menyebut Kim Jong-un “manusia roket.”

Korut mengklaim saat ini mereka tidak lagi merundingkan masalah pelucutan senjata nuklir (denuklirisasi) dalam proses negosiasi pencabutan sanksi ekonomi dengan AS.

Menurut Duta Besar Korut untuk Perserikatan PBB, Kim Song, menyatakan keputusan itu diambil untuk menyiasati supaya AS mau mengikuti kemauan mereka karena dianggap mengulur waktu.

Negosiasi terakhir di Vietnam antar kedua negara pada Februari lalu tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Dan setelah itu Korut kembali meningkatkan ketegangan melalui serangkaian uji coba rudal.

Pyongyang dan Washington memulai kembali pembicaraan nuklir di Swedia. Akan tetapi, lagi-lagi gagal menemui kata sepakat.

Bahkan usai pertemuan itu, Korut menyatakan tidak akan melanjutkan perundingan nuklir dengan AS kecuali mereka mengambil langkah untuk mengakhiri permusuhan.

Korut mengancam akan melanjutkan program senjata nuklir jika AS tak kunjung memberi jawaban terkait perundingan tersebut pada Desember ini. [rif]

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *