Connect with us

Internasional

Abaikan Bahaya Corona, Muslim India Tetap Demo Tolak Amandemen Kewarganegaraan

Published

on

Kabarpolitik.com – Umat Muslim India tetap melancarkan aksi demonstrasi menolak Amandemen Undang-undang Kewarganegaraan – Anti Muslim, yang akan diterapkan Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, meski bahaya Corona mengintai mereka.

Pada Selasa (24/3/2020), aksi demonstrasi yang kebanyakan perempuan itu harus dibubarkan polisi setempat, karena mengkhawatirkan ancaman penyebaran Coroan. Ratusan polisi dengan pakaian anti huru hara mengepung para pengunjukrasa di lingkungan Shaheen Bagh, yang menjadi titik fokus bagi oposisi terhadap hukum yang dipandang mendiskriminasi umat Islam itu.

Mengutip Dailysabah, beberapa demonstran menentang polisi dan setidaknya sembilan orang telah ditahan, enam di antaranya perempuan. Siaran televisi setempat menunjukkan polisi menurunkan tenda dan baliho di lokasi protes dengan buldoser.

Komisaris gabungan polisi Delhi D.C. Srivastava mengatakan, tidak ada kerusuhan dalam aksi ini meski polisi membubarkan para demonstaran.

Protes pecah di India sejak undang-undang itu diberlakukan pada Desember, yang menyebabkan sedikitnya 78 orang tewas dalam bentrokan dengan polisi. Sejumlah umat Muslim ditembak dan dibakar pada peristiwa ini. Sementara ada belasan Masjid dibakar oleh kelompok diduga Umat Hindu dalam kekerasan komunal itu.

India, dengan populasi lebih dari 1,3 miliar, mayoritas penduduknya atau 80% adalah Hindu dan 14% Muslim. Serangan terhadap minoritas, terutama Muslim, telah meningkat tajam di seluruh India dalam beberapa tahun terakhir di bawah kepemimpinan Modi.

Sejak kembali berkuasa dalam pemilihan umum Mei lalu, Modi secara agresif melakukan agenda nasionalis Hindu partainya, dari menanggalkan Kashmir yang bergolak, satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di India, dari negara bagiannya, hingga mendukung keputusan Mahkamah Agung yang mengizinkan sebuah kuil Hindu untuk dibangun di situs Masjid era Mughal yang diruntuhkan oleh kelompok Hindu pada tahun 1992.[asa]

 

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *