Connect with us

Internasional

Corona: Spanyol Lewati Jumlah Kematian di Cina, Tertinggi Kedua Setelah Italia

Published

on

Kabarpolitik.com – Angka kematian akibat Corona di Spanyol kini melewati rekor yang pernah dilaporkan secara resmi oleh pemerintah Cina (3.285) kematian. Jumlah kematian di Spanyol bertambah 738 orang dalam 24 jam sehingga jumlah total mencapai 3.434 orang.

Dilansir dari Reuters, Dengan angka 3.434 kematian, Spanyol sekarang memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia 6.820. Rumah perawatan di seluruh negeri pun kewalahan dan arena skating di Madrid diubah menjadi kamar mayat darurat.

Dari jumlah itu, 10.000 kasus terjadi di Katalonia, sementara Andalusia melaporkan adanya 3.000 kasus. Dan daerah yang paling tedampak adalah ibu kota Madrid dan sekitarnya, yang melaporkan 14.597 kasus.

Rumah duka Kota Madrid mengumumkan pada Selasa (24/03) bahwa mereka telah berhenti mengumpulkan korban Covid-19 – sementara gelanggang es utama kota itu akan digunakan sebagai kamar mayat sementara.

Wakil Perdana Menteri Carmen Calvo menjadi anggota kabinet ketiga yang dites positif virus itu, tetapi pemerintah mengatakan dia baik-baik saja dan saat ini sedang menjalani perawatan.

Guna menentukan perpanjangan masa tanggap darurat bencana hingga 11 April mendatang, anggota parlemen harus melakukan voting hingga larut malam. Perpanjangan masa tanggap daruta itupun terealisasi setelah Partai Rakyat oposisi menjanjikan dukungan. Dengan kasus tanggap darurat, mengharuskan warga Spanyol tinggal di rumah, kecuali untuk membeli kebutuhan pokok dan obat-obatan, serta untuk bekerja.

“Kami telah mencapai pengurangan total dalam kontak sosial,” kata Kepala Kesehatan Darurat Fernando Simon, pada konferensi pers, seraya menambahkan bahwa Spanyol mendekati puncak epidemi.

Diagnosis meningkat seperlima menjadi 47.610 pada hari Rabu tetapi totalnya bisa lebih tinggi: 137.000 pekerja diketahui telah mengambil cuti sakit terkait dengan virus, termasuk masuk ke isolasi pencegahan.

 Diperlukan Peralatan Dasar

Staf medis, ribuan di antaranya telah terinfeksi, telah mengambil tuntutan hukum terhadap pemerintah, mengeluhkan kurangnya peralatan pelindung dasar seperti masker, scrub dan sarung tangan. “Militer Spanyol telah meminta bantuan NATO untuk ventilator, perlengkapan pelindung dan peralatan pengujian,” kata Kepala Angkatan Bersenjata Miguel Villarroya.

Pemerintah Spanyol menggelontorkan 432 juta euro ($ 467 juta) untuk membeli masker, sarung tangan, alat tes, dan ventilator untuk dikirimkan selama delapan minggu ke depan, dengan batch besar pertama yang diharapkan minggu ini, kata Menteri Kesehatan Salvador Illa.

Sementara untuk membantu pemerintah menyediakan peralatan medis, salah satu pabrik sepatu di Spanyol Utara mengubah pabriknya untuk memproduksi masker sederhana. Awalnya hanya untuk karyawannya dulu baru kemudian akan didistribusikan.

“Sekarang kami bekerja keras untuk membuat sesuatu yang sedikit lebih canggih untuk mencapai penggunaan medis,” sebut Kepala Eksekutif Pabrik Sepatu Callaghan, Basilio Garcia, kepada Reuters.[asa]

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *