Connect with us

Internasional

Kokain Seharga Rp 129 Miliar Terdampar Di Pantai

Published

on

Kabarpolitik.com – Kokain terdampar di pantai Amerika Serikat dan Filipina. Pertama adalah di pesisir pantai Kota Mauban, Provinsi Quezon, Filipina.

Paket-paket kokain tersebut dibungkus selotip, ditempeli logo minuman dan berbentuk kotak, yang terlihat seperti batu bata. Jumlah paket kokain yang ditemukan sudah mencapai angka puluhan. Kalau digabung, paket kokainnya diperkirakan seharga 472 juta Peso Filipina atau setara Rp 129 M.

Usut punya usut, penemuan paket kokain tersebut sudah ada di Filipina sejak dari bulan Februari 2019 lalu. Kepolisian Filipina menyebutkan ada 4 provinsi lokasi penemuan paket-paket kokain. 4 Provinsinya yakni Kepulauan Dinagat, Surigao del Norte, Camarines Norte dan Quezon.

Kedua di South Carolina, AS juga dihebohkan dengan hal serupa. Satu keluarga sedang berwisata di Pulau Fripp dan dikejutkan dengan tumpukan yang mirip batu bata.

Setelah disobek dengan pisau, ternyata isinya kokain. Mereka langsung melaporkan ke kepolisian setempat. Total beratnya mencapai 20 kg, yang dipekirakan harganya USD 600.000 atau sekitar Rp 8,4 M.

Philippine Drug Enforcement Agency menyebut, penemuan kokain yang mengambang tersebut ada banyak sebabnya. Bisa jadi, dibuang oleh kapal-kapal karena akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak keamanan ketika melintasi suatu negara.

“Pelaku mungkin telah membuang kokain-kokain itu karena sedang dikejar oleh Angkatan Laut Papua Nugini. Kemungkinan, mereka akan mengirimnya ke Australia,” ujar Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Oscar Albayalde dilansir dari AFP, Sabtu (12/10).

Namun bisa saja, kokain itu sengaja ditenggelamkan di dalam laut. Paket-paket kokainnya akan ditaruh di dalam jaring kemudian ditenggelamkan dengan jangkar. Kemudian, para pembeli akan menyelam dan mengambilnya.

paket-paket kokain yang ditenggelamkan itu terbawa arus atau jaringnya rusak. Sehingga mengambang ke permukaan, sampai tercecer ke pesisir pantai.

“Tapi, bisa jadi taktik ‘Floating Cocaine’ adalah pengalihan,” kata Direktur Jenderal PDEA (Philippine Drug Enforcement Agency) Aaron N Aquino.

“Sementara semua pasukan pemerintah fokus pada operasi untuk mengambil kokain yang mengambang, kami percaya sindikat narkoba dapat mengambil kesempatan untuk menyelundupkan barang haram tersebut,” lanjutnya.

Khusus di Filipina, kepolisian setempat sedang menyisir dan mendalami kasus tersebut lebih mendalam.[ab]

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *