Connect with us

Internasional

Wow! Dalam Sejam, Peneliti Hong Kong Bisa Identifikasi Patogen ISPA

Published

on

Kabarpolitik.com – Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU), mengumumkan pengembangan sistem baru yang dapat mengidentifikasi 30 hingga 40 patogen infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada satu tes tunggal dalam waktu satu jam, termasuk virus corona tipe baru dan virus flu burung.

Sistem ini dikembangkan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Terence Lau Lok-ting, direktur Pengembangan Inovasi dan Teknologi, sekaligus asisten profesor di Departemen Biologi Terapan dan Teknologi Kimia PolyU.

Lau mengatakan, seperti diberitakan Xinhua News, bahwa sistem tersebut mencakup mesin yang sepenuhnya otomatis dan panel penyaringan penuh multipleks untuk pengujian genetik titik perawatan (point-of-care genetic testing/POCT) penyakit ISPA. Teknologi baru ini dapat meningkatkan sensitivitas deteksi secara signifikan sehingga meningkatkan keandalan hasil pengujian.

Lau mengungkapkan sistem ini sederhana dan mudah dioperasikan, penanganan manual pun tidak diperlukan selama proses pengujian. “Sistem ini dapat mengidentifikasi hingga 40 patogen ISPA, sementara teknologi yang digunakan dalam pasar saat ini hanya dapat mendeteksi paling banyak 22 patogen,” jelasnya.

Dengan menggunakan sistem baru ini, identifikasi dapat dilakukan dalam satu tes tunggal dan dalam waktu sekitar satu jam. “Deteksi patogen secara dini dan akurat dapat memperbesar keberhasilan pengendalian dan manajemen penyakit yang efektif dan efisien, serta mencegah penyebaran patogen menular,” katanya.

“Hal ini juga akan menguntungkan pasien karena terapi dilakukan tepat waktu selanjutnya dapat diterapkan untuk mencegah komplikasi,” papar Lau.

Tim tersebut mulai mengembangkan sistem ini empat tahun lalu. Sistem ini telah dioptimalkan pada tahun lalu ketika uji coba pada sampel klinis yang berbeda telah dilakukan. Di tengah wabah 2019-nCoV, tim peneliti juga telah melakukan tes pada sampel klinis menggunakan sistem tersebut.

“Teknologi baru ini secara substansial dapat mengurangi biaya produksi, membuatnya layak untuk diadopsi secara luas dan PolyU siap untuk produksi skala besar,’ pungkas Lau.[asa]

 

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *