Connect with us

Internasional

Ekonomi Tiongkok Membaik ketika Negara Lainnya Memburuk

Published

on

Kabarpolitik.com – Kabar baik tentang ekonomi global datang dari Tiongkok. Ketika Eropa memprediksi pertumbuhan ekonomi minus dan Kementerian Perdagangan Singapura mencatat kontraksi (pertumbuhan minus) 41,2 persen pada kuartal kedua 2020, Tiongkok justru mencatat pertumbuhan positif.

General Administration of Customs Tiongkok merilis hasil positif kinerja ekspor-impor pada Juni sebelum menyampaikan data akumulasi kuartal kedua tahun ini Selasa (14/7). Lembaga pabean itu mencatat impor tumbuh 2,7 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Artinya, ekonomi Tiongkok kembali menggeliat dan bisa menggairahkan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.

Pertumbuhan tersebut merupakan tren positif pertama dalam sektor impor Tiongkok sejak Desember 2019. Kinerja ekspor Tiongkok naik 0,5 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

’’Data ini menunjukkan tanda pemulihan dan stabilitas pada kuartal kedua. Tiongkok akan terus berusaha memperkuat angkatan kerja, perdagangan luar negeri, dan investasi,’’ ujar Juru Bicara Bea Cukai Li Kuiwen sebagaimana yang dilansir Agence France-Presse.

Meski menggembirakan, kabar itu tetap mengejutkan dan di luar prediksi. Tidak ada satu pun pakar ekonomi yang berani memperkirakan kinerja perdagangan negara mana pun, termasuk Tiongkok, untuk tumbuh. Semuanya malah yakin ekonomi dunia tetap lesu pada Juni lalu. Survei Bloomberg kepada analis memprediksi kinerja impor Tiongkok pada Juni menyusut 9 persen. Kinerja ekspor year-on-year diperkirakan turun 2 persen.

Prediksi tersebut bisa dipahami mengingat catatan ekspor-impor Tiongkok Mei lalu yang menunjukkan kontraksi. Pada bulan itu, impor turun hingga 16,7 persen dan ekspor menukik hingga 3,3 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. ’’Kinerja impor Juni didorong pembelian produk pertanian setelah bencana banjir nasional. Pasar ekspor juga sedikit membaik,’’ papar Iris Pang, pakar ekonomi dari ING Tiongkok.

Meski begitu, kabar itu tidak serta-merta memberi angin surga. Sebab, pandemi Covid-19 yang terus menunjukkan kenaikan penularan terjadi di banyak negara. Terutama negara-negara dengan basis ekonomi kuat seperti AS. Banyak negara yang berancang-ancang memberlakukan lockdown parsial. Sesuatu yang membuat ekonomi bakal kembali berkontraksi.

Kepala Analis Ekonomi HSBC Tiongkok Qu Hongbin menyatakan, permintaan ekspor dari indeks manajer pembelian pada Juli masih lesu. ’’Impor mungkin saja masih disokong pemulihan pasar domestik,’’ katanya.

EKSPOR-IMPOR TIONGKOK 2020*
Bulan | Ekspor | Impor
Januari-Februari | 292,4 | 295,5
Maret | 185,1 | 165,2
April | 200,2 | 154,9
Mei | 206,1 | 143,8
Juni | 213,5 | 167,1

*Dalam satuan USD miliar

Catatan: Pemerintah Tiongkok menggabungkan data perdagangan Januari dan Februari

Sumber: General Administration of Customs Tiongkok

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *