Connect with us

Internasional

Survei: Separuh Keluarga di AS Khawatir Masalah Keuangan Masa Pandemi

Published

on

Kabarpolitik.com – Pandemi virus Korona sudah memukul semua sendi kehidupan termasuk pada setiap keluarga dan rumah tangga. Semua pasangan suami istri pasti dihadapkan dengan masalah yang tak pernah terduga sebelumnya.

Di Amerika Serikat, setiap keluarga merasakan peningkatan tingkat kecemasan akibat situasi keuangan dalam beberapa bulan sejak kasus Covid-19 muncul. Menurut survei terbaru dari NextAdvisor, 51 persen orang Amerika merasa agak cemas tentang situasi keuangan mereka setelah wabah Coronavirus. Hampir 3 dari 10 orang Amerika (29 persen) telah terkena dampak negatif sejak pandemi dimulai.

Sementara beberapa menghadapi tantangan baru yang dihasilkan dari hilangnya pendapatan atau ketidakpastian untuk masa depan, bagi banyak krisis ekonomi saat ini hanya memperburuk stres yang sudah ada terkait dengan pembayaran tagihan bulanan, saldo utang konsumen, kurangnya tabungan darurat, atau bahkan hanya meletakkan makanan di atas meja. Kondisi ini memukul kesehatan psikologis.

“Kecemasan benar-benar dapat menjadi seperti bola salju, harus bisa bangkit dalam menangani ketidakpastian dan ketakutan dengan lebih baik,” kata seorang terapis keuangan yang berbasis di Colorado, Jennifer Dunkle, LPC, seperti dilansir dari TIME, Jumat (17/7).

Hal senada diungkapkan CEO Hanwha Life Insurance Indonesia, David Yeom. Dia menyarankan pentingnya menyisihkan penghasilan selama ini untuk tabungan darurat dan asuransi. Memiliki perlindungan lebih di tengah pandemi Covid-19, menjadi hal yang sangat penting.

“Perlindungan bukan hanya dengan menjaga jarak, memakai masker atau menerapkan pola hidup sehat. Dalam era normal baru dan masa adaptasi kebiasaan baru, memiliki proteksi jiwa yang tepat dapat memberikan sebuah kepastian finansial di tengah berbagai ketidakpastian dalam kehidupan,” kata David.

“Proteksi menjadi prioritas di masa pandemi. Sehingga memungkinkan perlindungan untuk kondisi finansial keluarga jika terjadi risiko kepada pencari nafkah atau untuk mempertahankan gaya hidup pada usia lanjut,” tambahnya.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *