Connect with us

Internasional

17 Tahun Sakit, Kapten Tim Sepakbola Malaysia di Olimpiade Munich Meninggal

Kabarpolitik.com- Legenda tim sepakbola Malaysia yang pernah mengenakan ban kapten pada Olimpiade Munich 1972, M Chandran (77) tutup usia. Ia sudah berjuang melawan sakitnya selama 17 tahun, sejak pertama kali dinyatakan mengalami stroke 2006 silam.

Ia meninggal di rumahnya Ampang Jaya, Selangor, Malaysia pada Sabtu (28/9) pagi waktu setempat. Jenazah bek tengah yang pernah memperkuat Selangor FC itu dikremasi di Kuil Athieswaran Sentul. Chandran meninggalkan seorang istri bernama Datin A. Pushpalatha serta dua anak lelaki, C Kumarason (38) dan C Vicknaraj (36)

Selama hidupnya, Chandran dikenal sebagai pemimpin disiplin. Diluar lapangan, ia merupakan sahabat yang setia, hangat, dan baik hati kepada rekan-sekannya.

Hal itu diakui mantan pesepakbola nasional Dell Akhbar Khan. Karakter Chandran dikenakangnya sebagai pemain yang sangat menginspirasi rekan satu tim.

“Saya dulu bermain melawan dia ketika dia berada di Selangor dan saya membela tim lain. Saya ingat, pernah menekelnya dengan sangat keras dan melukai pergelangan kakinya sehingga dia digantikan,” kata Dell, seperti dikutip di laman malaymail.com.

“Saudaraku (Sardar Khan) yang menggantikannya pada waktu itu dan dia kemudian mengejekku selama sisa pertandingan. Ketika Anda bermain membela tim lain, Anda adalah musuh,” katanya menambahkan.

Hal sama disampaikan Khaidir Buyong, yang bermain dengan Chandran untuk Selangor dan tim nasional di tahun 70-an dan 80-an. Dia mengatakan Chandran selalu berada di garis depan dan dipandang sebagai seorang pemimpin.

Mendiang M Chandran/Foto/Bernama

“Saya kenal dia sejak tahun 70-an. Dia adalah pemain yang sangat berbakat dan berdedikasi. Saat itu, kami selalu memberi 150 persen. Standar kami berbeda saat itu. Anda dapat memilih siapa saja rekan yang bisa diajak bergabung untuk tim nasional,” kenangnya.

Kiper Olimpiade Munich 1972 Wong Kam Fook mengatakan, Chandran merupakan bek tengah yang begitu diandalkan. “Datuk Chandran adalah kapten, tetapi kadang-kadang saya memarahinya juga, karena kapten dan empat bek harus memiliki komunikasi yang baik.

“Saya beruntung memiliki mereka di sekitar saya. Saya hanya kenal dia di tim sepak bola. Anda dapat memintanya melakukan apa saja untuk Anda, ”katanya.

Reduan Abdullah, yang bermain untuk Selangor dan Malaysia dari tahun 1973 hingga 1985, memiliki perbedaan untuk bermain dan dilatih oleh Chandran. “Dia adalah karakter yang sangat keras dan serius di lapangan sepak bola. Ketika dia memasuki lapangan dia berubah. Tidak masalah jika dia adalah teman baikmu, dia sangat serius dan keras. Tapi di luar itu, dia adalah teman yang sangat baik,” tutupnya.[asa]

M Chandran bersama rekan timnya.

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *