Connect with us

Tokoh

3 Jenderal Polisi Bergelar Profesor: Komjen Dedi Prasetyo, Komjen Chryshnanda Dwilaksana, dan Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho

Published

on

Di tengah dinamika tugas dan tanggung jawab sebagai aparat penegak hukum, Korps Bhayangkara mencatatkan prestasi gemilang melalui tiga perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) yang tidak hanya sukses dalam karier kepolisian, tetapi juga meraih pencapaian tertinggi dalam dunia akademik: gelar profesor. Ketiganya adalah sosok inspiratif yang membuktikan bahwa dedikasi terhadap ilmu pengetahuan dapat berjalan seiring dengan pengabdian terhadap negara.

3 Jenderal Polisi Bergelar Profesor

  • Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. – Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri

  • Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. – Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri

  • Komjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A. – Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

Berikut ulasan lengkap mengenai latar belakang, perjalanan karier, dan kontribusi akademik ketiga jenderal profesor tersebut:

1. Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M.

Jabatan: Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri
Lulusan: Akademi Kepolisian (Akpol) 1990
Gelar Profesor: STIK-PTIK

Komjen Dedi Prasetyo merupakan figur senior dalam jajaran Polri yang memiliki rekam jejak panjang di bidang operasional, komunikasi publik, serta pengawasan internal. Ia resmi menjabat sebagai Irwasum Polri sejak November 2024, menggantikan Komjen Ahmad Dofiri, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri, Asisten Kapolri bidang SDM, dan Kapolda Kalimantan Tengah.

Perjalanan kariernya dimulai dari level bawah, di antaranya sebagai Kapolres Kediri dan Kapolres Lumajang. Ia dikenal memiliki pendekatan kepemimpinan yang tegas namun komunikatif, khususnya ketika menjadi wajah Polri di media sebagai Kadiv Humas.

Dalam bidang akademik, Dedi menempuh studi hingga tingkat doktoral dan dikukuhkan sebagai Guru Besar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK), tempat di mana ia juga aktif dalam pengembangan kurikulum dan riset di bidang ilmu kepolisian dan manajemen keamanan.

2. Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.

Jabatan: Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri
Lulusan: Akpol 1989
Gelar Profesor: STIK-PTIK (2021)

Chryshnanda Dwilaksana dikenal luas sebagai sosok polisi humanis dan multitalenta. Di balik seragam dinasnya, ia adalah seniman yang aktif melukis dan berkarya. Ia sempat menggelar pameran seni bertajuk Sayap Patah, yang menampilkan ratusan karyanya yang sarat nilai kemanusiaan dan refleksi sosial.

Latar belakang akademiknya juga sangat kuat. Ia menyandang gelar doktor di bidang Ilmu Lingkungan dari Universitas Indonesia (UI) dan telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan Polri. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Sespim Polri, Kaprodi S3 STIK, dan memiliki peran penting dalam pembentukan karakter serta kompetensi kepemimpinan perwira Polri.

Sebagai Dirlantas dan pejabat operasional lainnya di berbagai polda, ia kerap mengusung pendekatan berbasis etika, empati, dan inovasi teknologi dalam pelayanan publik. Ia adalah contoh konkret perpaduan antara intelektualitas, seni, dan kepemimpinan lapangan.

3. Komjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A.

Jabatan: Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Lulusan: Fakultas Hukum, Universitas Lampung
Gelar Profesor: Universitas Lampung (Bidang Hukum)

Komjen Rudy Heriyanto merupakan perwira tinggi Polri yang menempuh jalur berbeda dari dua koleganya. Ia tidak berasal dari Akpol, melainkan lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), yang menampung lulusan sarjana berprestasi. Ia menempuh studi hukum hingga jenjang doktoral dan meraih gelar profesor dari almamaternya, Universitas Lampung.

Di tubuh Polri, Rudy menorehkan banyak prestasi, antara lain sebagai Kadivkum Polri, Kapolda Banten, dan Direktur di beberapa unit strategis di Bareskrim. Ia dikenal sebagai pakar hukum yang berwawasan luas dan berperan aktif dalam penyusunan regulasi serta kebijakan internal Polri.

Pada Desember 2023, ia dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kementerian Kelautan dan Perikanan, menunjukkan pengakuan atas kapasitas intelektual dan integritasnya, bahkan di luar lingkup Polri.

Penutup

Ketiga jenderal bergelar profesor ini menjadi bukti bahwa pengabdian sebagai aparat kepolisian tidak hanya diukur dari kemampuan taktis dan operasional, tetapi juga dari kapasitas intelektual dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Mereka membuktikan bahwa menjadi seorang polisi tidak menghalangi, bahkan mendorong, semangat belajar dan berpikir kritis demi kemajuan bangsa.

Mereka adalah contoh nyata bahwa pemimpin masa depan, termasuk di institusi militer dan kepolisian, harus memiliki fondasi moral, keilmuan, dan kemanusiaan yang kokoh.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *