Nasional
Pasukan Infanteri Jalan Kaki dari Bantul ke Pekalongan selama Empat Hari

Kabarpolitik.com, PEKALONGAN – Irdam IV/Diponegoro Kolonel Inf WR Jatmiko S.I.P menjadi Inspektur upacara (Irup) pada Peringatan Hari Infanteri ke-70 yang berlangsung di lapangan Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Rabu (19/12).
Upacara tersebut diikuti oleh Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya Kodam IV/Diponegoro, yang sebelumnya berjalan kaki selama empat hari dari Alun-alun Paseban, Kabupaten Bantul sejak 16 Desember lalu.
Untuk tiba di lapangan Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, pasukan menempuh perjalanan sejauh 250 Km. Rute yang dilewati yakni, Kabupaten Kulon Progo-Purworejo-Kebumen-Banjarnegara-Purbalingga-Pemalang-Pekalongan.
Para pasukan yang terlibat dibagi-bagi menjadi beberapa etape untuk sampai ditujuan. Kini rombongan Infanteri Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya tahun 2018 menyelesaikan etape terakhir dan memasuki Kabupaten Pekalongan sekitar pukul 03.45 WIB.
Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif), Brigjen TNI Teguh Pudjo Rumekso dalam amanatnya yang dibacakan Irdam IV/Diponegoro Kolonel Inf WR Jatmiko S.I.P menyampaikan, tumbuh dan berkembangnya Infanteri sebagai korps terbesar di Angkatan Darat (AD) tidak pernah terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dari catatan sejarah peristiwa penting Hari Infanteri, maka prajurit Infanteri mendapatkan nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman, nilai kejuangan, profesionalisme keprajuritan dan sifat pantang menyerah serta nilai kemanunggalan TNI dengan rakyat yang harus selalu terpatri dalam jiwa, sikap dan tindakan setiap prajurit Infanteri,” katanya.
Seiring dengan tema yang diusung pada peringatan Hari Infanteri kali ini. “Dengan Semangat Yudha Wastu Pramuka Prajurit Infanteri Mengabdi Dan Membangun Bersama Rakyat”, mencerminkan komitmen dan tekad yang kuat bagi prajurit dan satuan Infanteri untuk menjadi tangguh, profesional, modern serta dicintai dan mencintai rakyat.
Makna tema tersebut juga memancarkan semangat pengabdian dan perjuangan tanpa akhir untuk terus memperkokoh kemanunggalannya dengan rakyat serta membangun sinergisitas dengan segenap komponen bangsa lainnya, sebagai kekuatan bela negara dalam sistem pertahanan semesta.
“Mari kita tanamkan niat dan mantapkan ikhtiar menjadi komitmen bersama, untuk benar-benar dipahami, dihayati dan diimplementasikan secara cerdas dan bijak. Melalui langkah dan tindakan nyata secara konsisten, sesuai dengan peran, tugas dan fungsi serta tanggung jawab,” ujarnya.
Dengan tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis dengan berubahnya karakteristik bentuk ancaman di abad ke-21, lanjutnya, maka keberadaan satuan-satuan Infanteri yang dilengkapi dengan perlengkapan tempur yang modern memberikan semangat baru untuk terus mengantisipasi berbagai perubahan.
Diantaranya dengan melakukan revisi, reaktualisasi, reorganisasi dan redefinisi doktrin, strategi serta taktik bertempur untuk mampu mengimbangi pola pertempuran modern ke depan.
“Dengan demikian, diharapkan dapat memenangkan pertempuran modern satuan Infanteri harus adaptif dan bersinergi dengan elemen lain. Untuk mencapai harapan tersebut, dibutuhkan penguatan profesionalisme prajurit Infanteri yang bertumpu pada pembangunan kompetensi sumber daya manusia secara berkelanjutan dan mengikuti tren yang berlaku saat ini tanpa melupakan jati diri dan sejarah,” tambahnya.
Selanjutnya, diakhir amanatnya Danpussenif tak luput mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para sesepuh Infanteri, Pangkotama, Pejabat TNI-Polri, Pemda, tokoh masyarakat, agama, adat, organisasi masyarakat dan media massa serta seluruh lapisan masyarakat atas partisipasi dan keikutsertaannya dalam membangun dan membesarkan nama Korps Infanteri. (sen)
