Politik
Bambang Haryo Desak Renovasi Segera Pasar Krian, Siap Kawal Pedagang

Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS), mendesak agar Pasar Krian di Sidoarjo yang terbakar pada 20 Agustus 2024 segera direnovasi. Hingga kini, belum ada kejelasan renovasi yang membuat para pedagang resah.
“Saya langsung mengecek kondisi pasar ini. Bahkan sejak awal kebakaran, saya minta tim ITS mengevaluasi struktur bangunan, dan hasilnya 100 persen masih layak. Jadi, tidak perlu dibongkar, cukup direnovasi,” tegas BHS saat meninjau lokasi, Rabu (16/7/2025).
Ia telah menyampaikan langsung kepada Bupati Sidoarjo, Subandi, agar menolak rencana pembongkaran total dan fokus pada perbaikan cepat.
“Kalau dibongkar total, itu bisa merugikan pedagang dan membuka celah permainan proyek. Saya tegaskan, pasar ini harus direnovasi, bukan dihancurkan,” ujar Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu.
Menurutnya, penundaan terlalu lama justru memperparah kondisi pedagang. Pasar Krian yang berada di jalur nasional juga memiliki posisi strategis sebagai etalase Sidoarjo.
“Kalau dianggarkan tahun ini, renovasi harus selesai akhir tahun. Pasar ini wajah kabupaten. Jangan sampai dibiarkan mangkrak,” imbuh Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim itu.
BHS juga memperingatkan agar tidak ada mafia proyek yang justru menyulitkan pedagang. Ia menyatakan siap “pasang badan” membela kepentingan rakyat kecil.
“Kalau ada yang main-main dan mempersulit rakyat, saya lawannya. Saya akan kawal sampai tuntas,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, ia berkomitmen membantu penyediaan akses WiFi dan pelatihan teknologi untuk meningkatkan daya saing pedagang tradisional menghadapi pasar digital.
Sementara itu, Pengelola Pasar Krian dari Disperindag Sidoarjo, Maria Ulfa, menyebut renovasi sebenarnya direncanakan pada bulan September. Namun, munculnya isu pembongkaran membuat rencana tersebut tertunda.
“Tim dari ITS sudah memeriksa dan menyatakan konstruksi masih layak direnovasi. Kami tinggal menunggu arahan lebih lanjut dari dinas,” pungkas Maria.
