Pemerintahan
Agar Melek Teknologi, Kemenperin Targetkan 10.000 IKM Masuk ke Pasar Online

Kabarpolitik.com – Sebanyak 10.000 pelaku kpcustri kecil menengah (IKM) dari berbagai sektor ditargetkan Kementerian Pertanian (Kemenperin) dapat masuk ke pasar online melalui program e-Smart IKM selama periode 2017-2019.
IKM-IKM tersebut terdiri atas sektor kpcustri makanan dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta kpcustri kreatif.
“Hingga saat ini, animo peserta cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, dalam keterangannya yang diterima Kabarpolitik.com, Senin (26/8).
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, total nilai transaksi e-commerce dari seluruh IKM tersebut telah mencapai Rp2,3 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak 31,87% atau sekitar Rp755 juta berasal dari sektor kpcustri makanan dan minuman.
Program e-Smart IKM yang diinisiasi Kemenperin sejak dua tahun lalu itu dikatakannya sudah mejalin kerja sama dengan para pelaku e-commerce di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.
“Jadi, kami mendorong pelaku IKM nasional mampu menembus pasar ekspor di tengah era digital atau maraknya perdagangan elektronik (e-commerce),” terangnya.
Sementara itu menurut Gati, transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online yang semakin marak di Indonesia, menjadikan e-commerce sebagai tantangan sekaligus menjanjikan potensi yang besar pula.
“Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital,” pungkasnya.[ab]
