Nasional
Tolak Dipanggil Habib dan Kyai, Quraish Shihab: Rasanya Saya Belum Wajar Jadi Teladan

Kabarpolitik.com, JAKARTA — Gelar ‘Habib’ memiliki derajatnya tersendiri, khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Karena gelar itu disematkan bagi keturunan Nabi Muhammad SAW.
Ahli Tafsir Indonesia, Muhammad Quraish Shihab salah satunya. Secara persyaratan, ayah jurnalis kondang, Najwa Shihab itu layak menyandang gelar Habib. Sebab, Quraish merupakan cucu dari Habib Ali bin Abdurahman asal Hadhramaut, Yaman.
Namun Quraish Shihab enggan dipanggil dengan sebutan Habib. Begitu pun dengan dua adiknya, Alwi Shihab dan Umar Shihab. Mengapa beliau mengabaikan gelar Habib?
Dikutip dari siaran langsung di Fan Page Facebook Najwa Shihab, Mufasir dan Menteri Agama era Soeharto itu menjelaskan alasan dirinya enggan dipanggil ‘Habib’.
Menurut Quraish, gelar Habib tidak boleh disandang oleh sembarang orang kecuali memenuhi syarat tertentu. Diantaranya, faktor keilmuan, silsilah keluarga, dan akhlaknya yang benar-benar meneladani Rasulullah SAW.
Gelar Habib bermakna yang mencintai dan dicintai. “Kalau anda mau dicintai lantas nggak mau mencintai, bertepuk sebelah tangan, buruk,” kata Quraish.
“Saya merasa, saya butuh untuk dicintai, saya ingin mencintai. Tapi rasanya saya belum wajar untuk jadi teladan. Karena itu saya tidak ingin dipanggil Habib,” sambungnya lugas.
Tak hanya itu, Quraish Shihab yang masuk dalam daftar ‘500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia’ itu juga enggan dipanggil dengam sebutan kyai. Dua gelar prestisius itu, lanjut Quraish, diberikan pada seseorang yang mumpuni pengetahuan agamanya, mengamalkan ilmunya, mengabdi di tengah masyarakat, menjawab pertanyaan, dan memberi solusi.
(Fajar)
