Connect with us

Nasional

Dugaan Gratifikasi Impor Buah, Pertemuan Tertutup di Hotel

Published

on

Kabarpolitik.com, JAKARTA — Dugaan pengaturan kuota impor buah kian meruncing. Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengakui ada pertemuan di Hotel Pacific Place.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPR RI, kian membuka tabir proses kuota impor hortikultura. Termasuk, dugaan pengaturan izin dan kuota buah yang akan diimpor. Kemarin, giliranDirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mendapat giliran untuk memberi penjelasan di hadapan anggota DPR.

Jalannya rapat cukup panas. RDP berlangsung hampir empat jam. Maklum, informasinya sejumlah importir diduga mendapat keistimewaan penerbitan kuota dan izin impor. Sementara importir meradang karena pengajuan izinnya tertahan berbulan-bulan hingga sekarang.

Ada tiga pengusaha atau importir yang disebut-sebut mendapat keistimewaan. Masing-masing Adie Putra, Eddy Simon dan Helbeth Sakti. Nama terakhir, Helbeth disebut punya jaringan luas di Kementan dan Kemendag. Di Kementan disebut dia masuk lewat Nasdem. Disebut-sebut dibantu anggota Komisi IV, Ahmad Ali dan anggota Komisi III, Rusdi Masse.

Anggota Komisi IV dari Fraksi Demokrat, Suhardi Duka ikut mempertanyakan pertemuan tertutup di salah satu hotel antara Dirjen Hortikultura dengan orang tertentu. Termasuk pertemuan dengan para importir. “Ini harus dibuka. Apa benar ada pertemuan di hotel itu ? Apa benar ada pengumpulan para importir saat itu?” bebernya.

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menuturkan ada 12 komoditas hortikultura yang diajukan mendapatkan RIPH sepanjang tahun ini. Masing-masing kentang segar (bahan potato chips), kentang segar lain-lain, bawang bombay, bawang putih, wortel, jeruk, jeruk mandarin, grapefruit. Kemudian lemon, anggur, apel dan lengkeng.

(Fajar)