Politik
Ace Hasan: Caleg PAN Objektif Berikan Penilaian ke Jokowi
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai tidak sungguh-sungguh memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Indikasinya para caleg lebih ingin berjuang untuk diri mereka sendiri ketimbang mengampanyekan paslon nomor urut 02 ini.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, jika benar demikian maka ini membuktikan bahwa PAN tidak solid. Pasalnya, PAN yang mendeklarasikan diri mendukung Prabowo-Sandi, ternyata tidak diikuti oleh para calegnya.
“Itu menunjukkan kecenderungan parpol tidak sama dengan pilpres. Dalam kaitan dengan Jokowi tentu karena memang memiliki capaian kinerja baik,” ujar Ace saat dihubungi, Sabtu (20/10).
Ace pun menduga, para caleg PAN sebenarnya melihat kinerja pemerintahan Jokowi itu sangat bagus. Sehingga mereka lebih mempertimbangkan logika dalam menentukan pilihan.
“Saya yakini bahwa para kader parpol seperti PAN itu disebabkan mereka ada penilaian objektif,” katanya.
Menurutnya, dukungan para caleg PAN itu lebih dilatarbelakangi prestasi Presiden Jokowi, dan bukan karena ditakut-takuti persoalan hukum. Kalaupun ada yang menjadi tersangka, lanjutnya, itu karena yang bersangkutan memang melanggar hukum.
“Tidak ada tekanan dari TKN misalnya menakuti dengan kasus hukum. Semua diproses hukum kalau salah, termasuk bupati Bekasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PAN mengaku sejumlah calon anggota legislatif (caleg) yang diusung partainya menolak untuk ikut mengampanyekan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski PAN merupakan parpol pengusung Prabowo-Sandi, namun sejumlah caleg tak akan mengampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu.
Mereka menolak ikut menyosialisasikan Prabowo-Sandi karena tak sesuai dengan kehendak konstituen yang lebih mendukung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin.
Di sisi lain jika Prabowo-Sandi menang, PAN juga tidak mendapatkan keuntungan apa pun. Keuntungan hanya akan didapat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pasalnya Prabowo-Sandi berasal dari Partai Gerindra. (ce1/gwn/JPC)