Pemerintahan
Ada Yang Ingin Mengadu-adu, Presiden Jokowi Minta Peserta AKSI Luruskan Kabar Bohong
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sekitar 540 peserta Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (AKSI) untuk ikut meluruskan hal-hal yang sekarang ini ada di media sosial (medsos) yang namanya fitnah, hoax, kabar bohong, yang namanya saling mencela, saling mengejek.
“Anak-anak kan pegangnya ini (menunjukkan gadget) Diluruskan, dibetulkan. Ya,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri silaturahim dengan peserta AKSI, di Grand Mulya Resort and Convention Hotel, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (10/10) pagi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan, betapa besar bangsa Indonesia, yang memiliki 263 juta penduduk, 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi.
Bedanya dengan negara lain, menurut Presiden, kita dianugerahi oleh Tuhan, dianugerahi oleh Allah SWT perbedaan-perbedaan yang sangat banyak sekali. “Berbeda-beda suku, berbeda-beda agama, berbeda-beda adat, berbeda-beda tradisi, berbeda-beda bahasa daerah, beda semuanya,” ujarnya.
Kepala Negara mengingatkan para peserta AKSI jangan sampai diadu-adu karena kepentingan-kepentingan, bisa kepentingan luar juga bisa kepentingan politik di dalam. “Ini berbahaya sekali,” tegasnya.
Negara ini, lanjut Presiden Jokowi, membutuhkan para siswa sekolah peserta AKSI dalam rangka bersaing dengan negara-negara lain. Karena itu, kalau tidak bersatu bisa rugi banget kita.
Asian Games 2018
Presiden Jokowi menunjukkan betapa besarnya hasil yang didapat jika semua unsur masyarakat di tanah air bersatu. Ia mengingatkan saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018, akhir Agustus lalu, saat seluruh unsur masyarakat bersatu, Indonesia berhasil mendapatkan 31 medali emas.
“Coba misalnya saat Asian Games, begitu bersatu kita dapat 31 medali emas. Biasanya dapet 4, dapet 5, rangkingnya 22, rangkingnya 15, rangkingnya 17 kemarin rangkingnya 4. Karena apa? Bersatu,” tegas Presiden Jokowi.
Menurut Kepala Negara, saat Asian Games itu tidak ada yang memikirkan yang badminton itu agamanya apa, dari suku mana, dari provinsi mana enggak mikir.
“Hanya untuk Indonesia, untuk merah putih, itu saja saat berkompetisi,” ujar Presiden Jokowi seraya menambahkan, kalau semua berpikir seperti itu, negara ini akan maju.
Ditambahkan Presiden Jokowi, bahwa ke depan tantangan-tantangan semakin tidak gampang dan tidak ringan. Tetapi Presiden meyakini anak-anak ini memiliki sebuah potensi dan kekuatan untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Tampak hadir dalam kesempatan itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. (FID/OJI/ES)