Politik
Anggota DPD RI Yorris Raweyai Bantah Terlibat Tuntutan Bubarkan Banser
Kabarpolitik.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Papua, Yorrys Raweyai menepis kabar bahwa dirinya terlibat dengan tuntutan pembubaran Banser NU.
Yorris membantah bahwa dirinya dikaitkan dengan pemberitaan yang telah beredar terkait tujuh tuntutan masyarakat Sorong, Papua kepada pemerintah. Salah satu dari tujuh tuntutan tersebut adalahh membubarkan Banser. Warwga Sorong ini berdemo di lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (21/8/2019).
“Bukan saya. Itu tertulis, saya enggak tahu. Saya tadi ditelepon juga. Itu kan ada sumber berita siapa tuh yang kirim-kirim, saya juga terima,” ucap Yorris, Minggu (25/8/2019).
Yoris mengatakan, dirinya mendapat selebaran mengenai tujuh poin tuntutan masyarakat Sorong. Kendati begitu, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa sumber yang menulis dan mengirim selebaran tersebut.
“Benar saya tidak mengetahui,” tegasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan sejumlah media, masyarakat Sorong mendesak pemerintah melaksanakan tujuh tuntutan yang mereka layangkan.
Adapun tujuh poin tuntutan yang dimaksud di antaranya meminta pemerintah Indonesia untuk segera memulangkan warga Papua dari tanah Jawa, mendesak Presiden Joko Widodo mewakili segenap Bangsa Indonesia meminta maaf kepada rakyat Papua, dan segera membubarkan ormas Banser.
Selain itu, negara dituntut segera menarik militer organik dan non-organik dari tanah Papua, biarkan “monyet hidup” sendiri di bangsanya sendiri.
Tuntutan lain adalah meminta Jokowi memecat oknum anggota TNI yang mengeluarkan statement ”monyet” kepada mahasiswa Papua, dan meminta agar pemerintah RI memberikan kebebasan bagi Papua menentukan nasib sendiri.
Sementara itu, berdasarkan pantauan media sosial Twitter Tagar #BubarkanBanser menjadi trending topik nomor satu Indonesia, Minggu Malam (25/8/2019). Hingga berita ini ditulis, sebanyak 86.000 lebih tweet yang dilayangkan oleh netizen. (rma)
