Politik
Antisipasi Aksi Sniper di Acara Pelantikan Presiden-Wapres, TNI Terbangkan Drone

Kabarpolitik.com- Untuk memantau kemungkinan adanya aksi teroris penembak jitu alias sniper, TNI menyiagakan robot pengawas udara tanpa awak atau unmanned aerial vehicle (UAV) di seluruh langit Jakarta untuk membantu pengamanan acara pelantikan Presiden-Wapres terpilih Jokowi-Ma’ruf Amin siang ini.
Pesawat UAV berkemampuan menyorot dengan infrared dimaksud untuk menyisir area atas objek atau gedung. “Sehingga kalau ada sniper di atas gedung yang bukan kami tempatkan. Bukan anggota kami di sana, kami curigai walaupun itu bukan sniper. Tapi kalau ada metal lalu ada orangnya, itu kami curigai,” ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di lapangan Graha Jala Puspita, Jalan RE Martadinata, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019).
Selain Drone, TNI juga menyiagakan helikopter hingga pesawat dalam pengamanan pelantikan Jokowi-Ma’ruf. Hadi kemudian menjelaskan cara pengawasan dari helikopter, di mana akan mengerucut ke titik-titik kritis di sekitar gedung DPR/MPR seperi wilayah Pejompongan dan Petamburan.
“Kemudian helikopter itu (dioperasikan) khusus di wilayah-wilayah yang kami curigai, jadi tidak begitu luas. Jadi kalau di atas gedung DPR/MPR ada pesawat, itu sedang surveilance di sana,” ucapnya.
Ketika awak pesawat Boeing melaporkan adanya ancaman di wilayah tersebut, maka anggota yang mengawasi dari helikopter bertugas memastikan laporan tersebut.
“Boeing langsung dari ketinggian 16 ribu ‘tembak’ setiap pos-pos yang disebutkan tadi, misalnya Pejompongan, Petamburan, kemudian diyakinkan oleh heli,” tutur Hadi.
Sebelumnya Hadi menuturkan awak udara akan memberikan laporan secara real time (terkini) ke kantornya yang menjadi posko pengamanan utama di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Dari sana, Hadi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengawasi situasi keamanan pelantikan Presiden terpilih dan wakilnya.
“Hasil informasi dari pesawat akan dilaporkan langsung real time dengan downlink posko yang ada di Merdeka Barat, sehingga seluruh aparat TNI-Polri dapat memantau real time wilayah-wilayah yang dianggap kritis,” tutur Hadi.
