Politik
Bersikap Sportif, Ternyata Prabowo Sering Minta Maaf ke Anak Buahnya
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah menyampaikan permohonan maaf terkait ‘Tampang Boyolali’. Beberapa pihak mengkritik karena Prabowo Subianto sering meminta maaf.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengatakan, permintaan maafnya lagi Prabowo Subianto karena ingin membuat situasi menjadi teduh, dan tidak gaduh akibat komentar soal ‘Tampang Boyolali. Sehingga suasana bisa menjadi kondusif.
“Maka untuk meredakan situasi dan untuk meredakan gorengan serta membangun situasi Pilpres yang lebih kondusif dan produktif, Pak Prabowo minta maaf,” ujar Sodik saat dihubungi awak media, Kamis (8/11).
Menurut Sodik, dirinya bangga karena ketua umumnya bisa secara gentle meminta maaf. Bahkan menurutnya Prabowo Subianto juga tidak segan-segan meminta maaf kepada kader Partai Gerindra apabila melakukan kesalahan.
“Prabowo adalah sosok yang sangat sportif, gentle dan fair. Kepada anak buah misalkan melakukan kesalahan Prabowo Subianto biasa minta maaf,” katanya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menambahkan, pidato soal ‘Tampang Boyolali’ ini sebenarnya Prabowo Subianto hanya ingin mengajak masyarakat lepas dari ketimpangan. Bahkan pidatonya itu menceriminkan sikap keakraban sehingga memberikan guyonan-guyonan.
“Itu mencerminkan keakraban, yang mencerminkan guyonan,” pungkasnya.
Sebelumnya, ā€ˇusai candaanya soal ‘Tampang Boyolali’ yang kemudian berujung polemik, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto akhirnya secara tulus meminta permohonan maaf secara terbuka. Ucapan tersebut dilontarkan melalui unggahan akun sosial media Dahnil Anzar Simanjuntak pada Selasa (6/11) malam.
Dalam video yang berdurasi sekitar 2 menit tersebut, Prabowo mengakui tidak maksud candaanya itu mengarah negatif. Ia juga tak sungkan meminta maaf bila selorohnya tersebut membuat tersinggung pihak lain.
“Maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, karena maksud saya tidak seperti itu,” kata Prabowo.
Jenderal berjuluk 08 itu menampik bahwa candaanya itu untuk menghina masyarakat Boyolali Jawa Tengah. Karena bagi Prabowo, ‘Tampang Boyolali’ memiliki arti bahwa ia empati dengan nasib masyarakat setempat.
“Itu (tampang Boyolali) kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan warga di sana, saya tahu kondisi kalian. Saya justru permasalahkan ketidakadilan, kesenjangan, dan ketimpangan di daerah itu. Semua orang tahu, di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang. Jadi maksud saya itu,” ungkapnya.
Prabowo juga menyebutkan selorohnya merupakan bahasa-bahasa interaktif alias bahasa teman. Lagipula, kata dia, acara tersebut dihadiri oleh penonton yang tidak terlalu besar yakni 500 penonton. Seluruhnya kader dari partai koalisi Prabowo-Sandi.
Kendati begitu, mantan suami Titi Soeharto itu mengaku siap bila sejumlah pihak ingin dialog untuk klarifikasi soal ‘Tampang Boyolali’. Namun bagi Prabowo, dalam berdemokrasi juga diperlukan sedikit candaan.
(gwn/JPC)