Connect with us

Nasional

Bertemu Perdana Menteri Palestina di Jakarta, MUI Tegaskan Lawan Kezaliman Israel

JAKARTA– Majelis Ulama Indonesia menegaskan selalu mendukung perjaungan rakyat Palestina melawan kedzaliman Israel. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI Bunyan Saptomo, kala bertemu Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/10).

Sejumlah tokoh penting seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla hadir dalam pertemuan tersebut.

“MUI yang berpedoman pada ajaran Islam yaitu Al-Quran dan Hadist serta Konstitusi RI, selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan dan kedzoliman Israel, ” ujar Buyan Saptomo, Kamis (27/10) kepada MUIDigital.

Dia menyampaikan, paragraf pembuka UUD 1945 tegas sekali menyatakan bahwa Indonesia mendorong penghapusan segala bentuk penjajan di dunia.

“Karena penjajahan bertentangan dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan,” jelasnya.

Sementara dalam perspektif ajaran Islam, kata Bunyan, Al-Quran dan Hadist dengan jelas menyatakan bahwa segala bentuk kedzoliman, termasuk penjajahan dan penindasan sangat dilarang oleh Allah SWT.

“Lebih dari itu, ajaran Islam juga menganjurkan umatnya untuk membantu sesama manusia (ukhuwah insaniah) dan lebih khusus sesama muslim (ukhuwah Islamiyah), ” tegasnya.

Pada pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan dukungan Pemerintah RI terhadap rakyat Palestina. Prabowo bahkan menawarkan beasiswa kepada para perwira tentara Palestina untuk belajar di Universitas Pertahanan RI.

Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh, menyampaikan terimakasih pada pemerintah dan bangsa Indonesia karena telah konsisten mendukung rakyat Palestina.

Dia berharap, kunjungannya ke Indonesia kali ini bisa mempererat persahabatan Indoensia dan Palestina, termasuk kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. (Sadam Al-Ghifari/Azhar)

[MUI]

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *