Connect with us

Internasional

Buntut Kematian Mahsa Amini, Protes Terkait Hijab di Iran Meluas

Published

on

Kabarpolitik.com – Gelombang protes warga Iran yang didominasi oleh kaum hawa berlangsung selama 10 malam berturut-turut. Warga memprotes kematian seorang perempuan bernama Mahsa Amini saat ditahan oleh polisi moral. Kematiannya menjadi kontroversi karena sebelum meninggal, Amini tidak memakai hijab dengan benar dan ditangkap polisi moral.

Laporan Alarabiya News, Mahsa Amini adalah perempuan Iran yang ditangkap oleh polisi setempat karena tidak memakai hijab. Setelah ditangkap pada Selasa (13/9), Mahsa Amini sempat dirawat di rumah sakit karena kesehatannya yang menurun hingga mengalami koma.

Aktivis menduga Amini dipukuli polisi selama berada di dalam tahanan. Hal itu membuat Amini luka serius hingga meninggal dunia di rumah sakit.

Puluhan Orang Tewas

Secara resmi setidaknya 41 orang telah tewas sejak aksi unjuk rasa dimulai dan berakhir ricuh. Kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia mengatakan pada Minggu malam bahwa jumlah korban tewas lebih banyak setidaknya 57 jiwa.

Foto-foto yang diedarkan oleh IHR menunjukkan pengunjuk rasa di jalan-jalan di Teheran meneriakkan ‘matilah diktator’. Ratusan demonstran, aktivis reformis, dan jurnalis telah ditangkap di tengah demonstrasi yang sebagian besar terjadi pada malam hari sejak kerusuhan pertama pecah setelah kematian Amini, 22, dalam tahanan polisi pada 16 September.

Iran telah memanggil Duta Besar Inggris dan Norwegia. Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan pihaknya memperjuangkan kebebasan media dan mengutuk tindakan keras pemerintah Iran terhadap pengunjuk rasa, jurnalis, dan kebebasan internet.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *