Connect with us

Cek Fakta

Cek Fakta atau Hoaks: [SALAH] Segerombolan WNA Cina Berseragam Tentara dan Bersenjata di Kalimantan Utara

“Tidak ada tentara, bukan tentara. Dan, tidak ada
senjatanya. Jadi, bohong beredar di medsos itu, tentara China lengkap senjata,
ratusan orang. Berita itu bohong, membuat resah. Seolah-olah, tidak ada polisi
tidak ada tentara,” kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol
Helmi Kwarta Kesuma Putra.

======

Kategori : DISINFORMASI / Misleading Content

======

Sumber : Media Sosial Facebook https://www.facebook.com/photo.php?fbid=363691237601837&set=pcb.363691287601832&type=3&theater&ifg=1

Narasi :

“Sementara masyarakat
indonesia disibukan dgn Ricuh Pemilu ada info tentara cina sdh masuk di daerah
Apung, vidio ini direkam masyarakat apung secara diam2 dr depan rumahnya,mohon
dicek TNI apa benar?”

======

Penjelasan :

Beredar di media sosial soal informasi adanya kehadiran WNA Cina
berpakaian tentara dan bersenjata di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten
Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Keberadaan WNA itu terlihat Jumat (20/4) lalu di kawasan
Gunung Sari RT 21. Warga menduga dari ciri fisik, WNA itu berasal dari China.

Kabar itu pun sampai ke jajaran Kodim 0903 Tanjung Selor. Tim pun
dikerahkan untuk menyelidiki keberadaan WNA yang diketahui berjumlah 7 orang.

“Kabar mereka tentara asing itu tidak benar. Bahwa mereka
menggunakan seragam mirip loreng, tapi mereka bukan tentara. Ini masih kita cek
di lapangan,” kata Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infanteri Sigit Hengki
Purwanto kepada wartawan, Rabu (12/4).

Sigit mengaku belum tahu
jelas asal kewarganegaraan ketujuh orang itu, meski masyarakat menduganya asal
China. “Apakah benar itu mahasiswa, atau orang yang ingin melihat-lihat
situasi wisata di sini. Sebagai informasi, orang asing ini datang dari Jakarta,”
ujar Sigit.

“Dari Jakarta kemudian
langsung ke Berau dan jalan darat ke sini (Bulungan). Imigrasinya bukan melalui
Berau atau Tarakan, tapi melalui imigrasi Jakarta. Nah sehingga kami putus
komunikasi untuk mengecek visa atau paspor, dalam rangka apa ke sini,”
tambah Sigit.

Sigit memastikan, ketujuh
orang itu bukan tentara dan tidak membawa senjata yang menjadi perbincangan
warga. “Arahnya (ketujuh WNA) itu ke Gunung Sari, mau melihat proses
pengambilan gaharu. Mereka cuma dua hari di lokasi,” terang Sigit.

Masih dijelaskan Sigit, keberadaan WNA itu memang tidak
berkoordinasi dengan keamanan.

“Tidak berkoordinasi. Yang jelas orang asing datang ke
imigrasi ditembuskan ke kita. Tapi kita tidak ditembusi imigrasi. Imigrasi
Berau tidak tahu, imigrasi Tarakan juga tidak ada tembusan. Karena memang
imigrasinya dari Jakarta. Masyarakat tidak perlu resah. Tour Guide-nya lagi
kita cari. Cuma uniform mirip tentara,” demikian Sigit.

Di pihak Kepolisian juga memastikan
informasi di media sosial yang menyebutkan adanya kehadiran WNA China, di Desa
Gunung Sari, kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, adalah kabar
bohong.

“Sehubungan informasi adanya berita bahwa ada tentara China
bersenjata lengkap, di Kaltara, khususnya di Bulungan, krimsus langsung
lidik,” kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Helmi Kwarta
Kesuma Putra, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tanjung Selor, Kamis
(25/4).

Helmi menerangkan, semua pihak bekerja baik dari Polri dan TNI di
Kalimantan Utara, untuk memastikan kebenaran informasi itu, dan melakukan
pemeriksaan yang bisa menjelaskan fakta sebenarnya.

“Jadi, ditemukan fakta bahwa memang ada kunjungan ke sana
(Desa Gunung Sari), pelajar dari China. Penelitian terhadap tanaman Gaharu.
Yang mengantar, sudah kita periksa, pihak hotel juga sudah kita periksa, dan
CCTV juga. Kemudian, orang-orang yang kita anggap bisa menjelaskan fakta
sebenarnya di TKP,” ujar Helmi.

“Tidak ada tentara, bukan tentara. Dan, tidak ada senjatanya.
Jadi, bohong beredar di medsos itu, tentara China lengkap senjata, ratusan
orang. Berita itu bohong, membuat resah. Seolah-olah, tidak ada polisi tidak
ada tentara,” tambah Helmi.

Helmi menegaskan, Dirkrimsus tengah memproses kabar bohong di
medsos itu. “Dari alat bukti yang ada, perkara ini akan kita tindaklanjuti
ke penyelidikan. Siapa-siapa yang menyebarkan berita bohong ini, siap-siap saja.
Masyarakat, siapa saja yang coba-coba sebarkan berita bohong maka siap-siap
menghadapi Cyber Crime,” terang Helmi.

Masih dijelaskan Helmi, kabar bohong itu membuat resah, sehingga
pelakunya harus berhadapan dengan hukum yang berlaku. “Siapapun akan kita
proses. Nanti hasil pemeriksaan akan disampaikan kemudian. Nanti akan kita beri
keterangan detail terkait identitas pelaku,” tutup Helmi.

Referensi :

https://www.merdeka.com/cek-fakta/geger-7-wna-pakai-seragam-loreng-di-kaltara-ini-penjelasan-tni.html

https://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-pastikan-wna-china-berseragam-tentara-bersenjata-di-kaltara-hoaks.html

Sumber: turnbackhoax.id

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *