Connect with us

Internasional

China Sudah Gelontorkan USD 1,63 Miliar Tangani Coronavirus, Korban Meninggal 106 Orang

Published

on

Kabarpolitik.com.COM – Pemerintah Tiongkok hingga saat ini sudah menggelontorkan sedikitnya dana senilai 11,21 miliar yuan atau sekitar 1,63 miliar dolar AS, hingga Minggu (26/1/2020) untuk mengatasi penyebaran coronavirus baru (2019-nCoV).

“Dana yang dialokasikan terutama digunakan untuk perawatan dan pengadaan peralatan medis serta bahan pengendalian epidemi,” kata Kementerian Keuangan setempat melansir xinhuanet.com.

“China akan meningkatkan segalag upaya untuk memastikan dukungan pendanaan yang memadai untuk pencegahan dan pengendalian epidemi,” katanya menambahkan.

Sementara Otoritas kesehatan China mengumumkan perkembangan kasus Koronavirus, pada Selasa (28/1/2020) ini. Dari catatan yang ada, terdapat 4.515 kasus pneumonia dikonfirmasi akibat Novel Coronavirus (2019-nCoV), yang dilaporkan tersebar di 30 wilayah provinsi hingga  Senin (27/1/2020) malam. Sementara itu, sebanyak 106 orang meninggal karena penyakit ini.

“Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam laporan hariannya bahwa 976 pasien tetap dalam kondisi kritis, dan 6.973 orang dicurigai terinfeksi virus pada akhir Senin. Sebanyak 60 orang telah dikeluarkan dari rumah sakit setelah pemulihan,” tulis xinhuanet.com, media setempat dikutip Kabarpolitik.com, Selasa (28/1/2020).

Diwartakan xinhuanet sebelumnya, jika pada Senin, ada 1.771 kasus baru yang dikonfirmasi. Dari total 2.077 kasus yang diduga baru, terdapat 26 korban meninggal tersebar di 24 di Provinsi Hubei, satu di Beijing dan satu di Provinsi Hainan.

Masih di hari yang sama, ditemukan ada 515 pasien jatuh sakit parah dan sembilan orang dikeluarkan dari rumah sakit setelah pemulihan. “Sebanyak 47.833 kontak dekat telah dilacak,” bunyi pernyataan Komisi Kesehatan China, seraya menambahkan bahwa di antara mereka, 914 orang tidak lagi dilakukan pengamatan medis. Sedangkan 44.132 orang lainnya masih dalam pengawasan medis.

Pada akhir Senin, delapan kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, tujuh di Wilayah Administratif Khusus Makau dan lima di Taiwan.[asa]

 

Source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *