Connect with us

Pemerintahan

Dunia Sudah Berubah, Seskab: Tidak Boleh, Pemuda Sekarang Hanya Jago Kandang

Seskab Pramono Anung menjawab pertanyaan menyambut Hari Sumpah Pemuda 2018, di ruang kerjanya Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Jumat (26/10) lalu. (Foto: AGUNG/Humas(

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku beruntung, sejak muda ketika SMP, SMA menjadi ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), kemudian ketika kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung) menjadi ketua senat mahasiswa yang disebut ketua himpunan mahasiswa di ITB, dan sekaligus menjadi Ketua Dewan mahasiswa ITB.

“Tentunya ini yang secara langsung tidak langsung membentuk diri saya menjadi organisatoris dan juga berpandangan lebih luas dan lebih gampang bersosialisasi karena memang dari waktu ke waktu selalu mengorganisasikan diri dan belajar tentang organisasi. Sehingga dengan demikian saya merasa beruntung bahwa ditempa pada saat muda,” kata Seskab dalam wawancara menyambut Hari Sumpah Pemuda 2018, di ruang kerjanya Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Jumat (16/10) lalu.

Namun Seskab mengingatkan, pemuda pada setiap jamannya mempunyai tantangan hambatan dan juga hal hal yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pemuda sekarang ini yang disebut dengan pemuda milenial, lanjut Seskab, tentunya tantangannya berbeda, mereka mempunyai peran yang berbeda.

“Tidak boleh sekarang ini pemuda hanya menjadi jago kandang, mereka harus melihat dunia luar yang sudah berubah, teknologi yang sudah berubah,” tegas Seskab.

Ditambahkan Seskab, sekarang ini negara sudah tidak lagi berjarak sehingga pemuda Indonesia diharapkan bisa berperan  dan bertanding di dunia Internasional. “Itulah harapannya karena bagaimanapun Indonesia sudah menjadi anggota G-20, Indonesia sudah dianggap sebagai negara dengan demokrasi yang sudah mulai mapan. Maka peran pemuda, pemain milenial internasional ini menjadi sangat penting sekali,” tuturnya.

Mengenai faktor sumber daya manusia (SDM), Seskab Pramono Anung menjelaskan, pada 3 (tiga) tahun pertama pemerintahan Jokowi-JK fokusnya di infrastruktur, tapi dua tahun terakhir ini adalah menyiapkan kesiapan menghadapi bonus demografi yang diperkirakan akan jatuh kurang lebih pada tahun 2030 sampai dengan 2040.

Maka dengan demikian, Seskab mengingatkan bonus demografi ini harus menjadi kekuatan bagi bangsa ini, jangan  kemudian menjadi liability. Seskab menyakini, dan itu sudah terbukti karena pilihan kita demokrasi sudah berjalan baik.

Karena itu, Seskab meyakini, pemerintahan siapapun nanti yang memerintah ke depan selama demokrasinya sama, kemudian juga sistem building demokrasinya sama, akan mampi membawa Indonesia pada negara kekuatan 4 atau 5 dunia.

“Inilah peran para pemuda, karena bagaimanapun baik buruk maju mundurnya sebuah negara sangat bergantung pada para pemuda,” pungkas Seskab. (DNA/AGG/ES)

 

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *