Politik
Fadli Zon Khawatir Prabowo – Sandiaga Uno Dicurangi saat Pilpres 2019
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta adanya jaminan kepada pihaknya agar tidak ada kecurangan di pemilihan umum 2019 nanti. Khususnya kecurangan saat penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan rekap suara secara keseluruhan.
“Oleh karena itu nanti kami akan minta pengitungan itu adalah pengitungan manual dan berjenjang,” kata Fadli di Jakarta Selatan, Jumat 31 Agustus 2018.
Menurut Fadli, banyak kecurangan yang terjadi dari sisi algoritma di sistem perhitungan nanti. Hal seperti itu banyak terjadi di negara-negara lain.
“Biasa sering kali terjadi di beberapa negara lain juga ada kecurangan dari sisi algoritma. Rumusnya, misalnya Prabowo Sandi dapet 100 (suara), betul ditulis 100 tapi ketika masuk di dalam sistem jadi 75. Itu potensi kecurangan itu sangat ada,” ujarnya.
Karena itu Wakil Ketua DPR ini meminta para saksi di TPS nanti dibekali peralatan yang canggih. Seperti misalnya ponsel pintar atau sejenisnya yang bisa merekam video.
“Saya kira saksi-saksi juga harus dilengkapi dengan berbagai device, mungkin HP atau apa film. Difilmkan, divideokan atau direkam apa yang terjadi di setiap TPS,” tambahnya.
Meskipun demikian, dia juga mengakui hal itu bisa membuat pesta demokrasi nanti menjadi mahal. Apalagi partai politik saat ini dibatasi untuk menggalang dana.
“Karena partai enggak boleh berusaha. Lain kalau partai boleh berusaha seperti zaman dulu. Boleh punya bengkel, kebun, usaha tambang, sekarang partai tidak boleh apa-apa. Kecuali dapat sumbangan dari anggota atau dari anggota legislatif,” ungkapnya.