Hukum
Gaduh Ucapan Puan Soal Sumbar, Persatuan Minang Akan Lapor Polisi Hari Ini
Kabarpolitik.com – Ketua Bidang Poltik dan Keamanan DPP PDIP, Puan Maharani benar-benar membuat masyarakat Sumbar kecewa. Ucapan kontroversial cucu proklamator itu terkait harapan Pancasila membumi di Sumatera Barat dinilai sangat tidak tepat.
Karenanya, Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM) akan melaporkan Puan Maharani ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, (4/9/2020).
Laporan itu dilakukan Ketua PPMM, David karena menilai pernyataan Puan tersebut telah membuat gaduh publik di Ranah Minang, bahkan cenderung mengganggu mereka sebagai putra dan putri asli Sumatera Barat. Lebih parah lagi, pernyataan itu pula bisa berbahaya menambah jurang pemisah Sumatera Barat dengan Indonesia.
“Rencana usai salat Jumat, kami akan ke Bareskrim Mabes Polri, kami akan melaporkan Puan terkait dengan pernyataannya itu,” ungkap David, seperti dikutip Kabarpolitik.com, dari Warta Ekonomi.
Diharapkan, laporan itu membuktikan masyarakat luas tanah air tak perlu ragukan Pancasila kepada masyarakat Sumatera Barat. Apalagi, sejarah pun sudah mencatat peran masyarakat Sumatera Barat dalam ikut merebut kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga tidak boleh pejuang Proklamasi menangis dengan ujaran Cucu dari Proklamator Bung Karno itu.
Sedangkan langkah melaporkan Puan ke polisi, ternyata juga mendapat respons positif dari masyarakat di Ranah Minang, tepatnya masyarakat yang masih di Minang juga meminta mereka di Jakarta untuk menyampaikan aspirasi tersebut.
Mengartikan bahwa mereka juga protes keras atas ujaran yang disampaikan Puan itu.
“Ini sangat mengganggu kami. Sekarang kita masih mengumpulkan bukti, juga konsolidasi dengan tim kuasa hukum. Saya sendiri besok akan melaporkan ke Bareskrim. Yang jelas, ujaran Puan itu sudah menimbulkan kegaduhan,” tandas David penuh ketegasan.
Sebagai informasi, Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani mendadak menyampaikan pernyataan memicu polemik saat mengumumkan pasangan cagub-cawagub Sumatera Barat untuk Pilkada 2020. Tepatnya, ia berharap agar Sumatera Barat menjadi provinsi yang mendukung Pancasila.
“Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka! Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila,” demikian pernyataan Puan yang mengundang kemarahan masyarakat Sumatera Barat.
Disisi lain, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyantojuga memberikan penjelasan terkait harapan Puan.”Yang dimaksudkan Mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan,” kata Hasto saat konferensi pers secara virtual, Rabu (2/9/2020) lalu.
Hasto menyebut harapan Puan agar Sumbar mendukung negara Pancasila dalam aspek kebudayaan dan nasionalisme. Dia berharap hal tersebut bisa diterapkan di dalam kehidupan bernegara.
“Jadi yang dimaksudkan pembumian Pancasila di Sumatera Barat itu lebih pada aspek kebudayaan, nasionalisme, dan menyentuh seluruh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” katanya.
Hasto kemudian menceritakan kekaguman Puan dan Ketua Umum PDIP Magawati Soekarnoputri terhadap Sumatera Barat. Salah satunya mereka mengapresiasi makanan khas Minangkabau, yaitu rendang.
“Ibu Megawati Soekarnoputri begitu kagum dengan Sumatera Barat, demikian juga Mbak Puan, karena kami sering mendapat cerita bagaimana keanekaragamannya yang luar biasa. Bagaimana rendang bumbunya itu bentuk cita rasa makanan yang punya cita rasa yang menyentuh aspek rasa tertinggi di dalam kualitas makanan itu, sehingga tidak heran rendang mendapatkan apresiasi sebagai makanan paling enak di dunia. Bahkan Ibu Mega telah menugaskan Pak Alex Lukman untuk mengumpulkan seluruh resep makanan untuk pembuatan rendang itu,” jelas Hasto. [asa]