Politik
Gilang Dhielafarez Dorong Evaluasi Pengawalan Demonstrasi
Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafarafez mendorong adanya evaluasi perubahan di tubuh Polri terkait penanganan dalam pengawalan aksi demo. Untuk menciptakan Polri Presisi seperti yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gilang menekankan diperlukan komitmen dari seluruh anggota kepolisian.
“Kalau mau bikin polisi Presisi kedepannya, harus dilakukan perubahan dalam penanganan demo. SOP-nya dicek,” ujar Gilang, Senin (9/10/2023).
Terkait tewasnya seorang warga akibat terkena tembakan, Gilang meminta diadakannya evaluasi kepada anggota polisi yang memegang senjata api. Ia menyebut, diperlukan tes psikologi secara berkala kepada anggota yang membawa senjata api saat bertugas. “Penggunaan peluru tajam sudah di luar tujuan pengawalan demo. Harus dicek juga yang melakukan penembakan, kapan terakhir dia psikotes,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gilang juga meminta tim investigasi memeriksa dugaan instruksi dari aparat untuk melakukan penembakan kepada warga yang sedang berdemo seperti terdengar dalam video. Ia mengatakan, dugaan ini harus diselidiki dengan seksama karena merupakan pelanggaran yang serius.
“Jika terbukti ada pelanggaran hukum, sanksi yang tepat harus diberikan kepada mereka yang bertanggung jawab. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa keamanan, hukum, dan hak asasi manusia tetap terjaga dalam masyarakat kita. Ini demi memastikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Gilang.
Bentrokan antara pihak kepolisian dengan warga di kebun sawit, Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi saat aksi demo pada Sabtu (7/10) kemarin. Warga menuntut PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) memenuhi janji untuk memberikan 20 persen kebun plasma dan kawasan hutan di luar Hak Guna Usaha (HGU). Demo dilakukan karena pihak perusahaan tak juga memenuhi kesepakatan setelah puluhan tahun berjanji.
Dalam aksi demo itu, diketahui tiga orang warga mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat kepolisian. Bahkan salah seorang warga tewas dengan luka tembak yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian. Gilang pun mengecam aksi kekerasan yang terjadi, di mana video bentrokan sempat viral di media sosial.