Connect with us

Internasional

Ini Saran Elon Musk Soal Konfik Tiongkok-Taiwan yang Mendapat Kecaman

Published

on

Kabarpolitik.com – Miliarder Elon Musk membuat kontroversi lewat kicauannya di media sosial. Ia menyampaikan saran untuk mengakhiri konflik Taiwan dan Tiongkok. Namun, sarannya itu membuat Taiwan marah. Pasalnya, Musk menyarankan Taiwan agar tunduk saja kepada Tiongkok dan menjadi bagian dari wilayahnya.

Elon Musk mengusulkan solusi tersebut beberapa hari setelah jajak pendapat rencana perdamaian Rusia-Ukraina. Saran Elon Musk untuk meredakan ketegangan Tiongkok-Taiwan bukanlah langkah pertamanya. Awal pekan ini dia mem-posting jajak pendapat di Twitter dengan meminta pengikutnya memilih sarannya untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.

Bos SpaceX itu menyebutkan konflik Taiwan dan Tiongkok dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taiwan ke Beijing. “Rekomendasi saya, mencari tahu zona administrasi khusus seperti apa yang cocok untuk Taiwan. Mungkin tidak semua orang senang akan hal ini,” kata Elon Musk dalam wawancara dengan Financial Times.

Pernyataan Elon Musk tersebut langsung mendapatkan kecaman dari anggota parlemen senior Taiwan, Wang Ting Yu. Sementara, Kementerian Luar Negeri Taiwan belum berkomentar.

Lewat laman Facebook-nya, Wang mengecam komentar dan solusi yang diungkap oleh Musk terkait konflik Taiwan-Tiongkok. Ia tak terima dengan usul Musk.

“Mengapa mengabaikan kebebasan demokratis, kedaulatan, dan cara hidup dari 23 juta orang Taiwan?” tulis Wang Ting Yu.

Pria berusia 51 tahun itu menanggapi pertanyaan tentang Tiongkok, dimana perusahaan mobil listriknya Tesla mengoperasikan salah satu pabrik di Shanghai. Sebuah pulau berpenduduk 23 juta orang, 112 mil di lepas pantai Tiongkok, Taiwan mendeklarasikan dirinya sebagai negara demokratis yang merdeka dengan pemimpin, konstitusi, sistem politik, dan militernya sendiri. Namun, Beijing melihat Taiwan sebagai provinsi Tiongkok yang memisahkan diri dan pada akhirnya akan kembali di bawah kendalinya.

Elon Musk yang telah lama mengambil sikap yang lebih lembut terhadap pemerintah Tiongkok daripada AS, melanjutkan dalam wawancaranya. “Saya pikir mungkin, pada kenyataannya, bahwa Taiwan dapat memiliki pengaturan yang lebih lunak daripada Hongkong,” katanya.

Elon Musk memiliki dua pabrik besar Tesla di AS yakni di Nevada dan New York. Dua pabrik besar di luar negeri yakni di Shanghai (Tiongkok) dan Berlin (Jerman). Pabrik Shanghai menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu.

Musk menilai konflik atas Taiwan tidak dapat dihindari dan memperingatkan dampak potensialnya tidak hanya pada Tesla, tetapi juga pada pembuat iPhone yakni Apple Inc dan ekonomi yang lebih luas. Sekitar 30 perusahaan dalam rantai pasokan Apple memiliki pabrik di Shanghai.

(jp)

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *