Politik
Irsan Sosiawan Soroti Persoalan Distrubusi dan Pemerataan Listrik di Aceh
ACEH (22 Desember): Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Irsan Sosiawan Gading, menyoroti berbagai tantangan signifikan dalam distribusi dan pemerataan akses energi listrik di Provinsi Aceh.
Menurutnya, masih banyak kendala teknis dan infrastruktur yang menghambat transmisi tenaga listrik, serta tantangan dalam mendistribusikan listrik ke daerah terluar Provinsi Aceh.
“Banyaknya laporan yang saya terima pada saat reses kemarin akan saya tindak lanjuti. Untuk itu saya ingin mendalami langsung di lapangan. Apa saja kendala teknis dan infrastruktur dalam proses transmisi tenaga listrik PLN? Dan apa yang menjadi tantangan terbesar dalam distribusi dan transmisi listrik di daerah terluar Provinsi Aceh?” ungkap Irsan saat kunjungan kerja spesifik (kunspek) pada masa reses di PLN Unit Induk Distribusi (UID) Wilayah Aceh di Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Sabtu (21/12).
Legislator NasDem dari Dapil Aceh II (Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Kota Lhokseumawe, dan Kota Langsa) itu juga menekankan bahwa kendala kelistrikan harus segera diatasi agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Terutama persoalan carut marut kabel listrik yang membahayakan.
“Melalui kunjungan kerja ini, saya ingin mendapatkan gambaran dan informasi secara utuh serta mendalam terkait kondisi yang dihadapi oleh PLN UID Wilayah Aceh. Dengan harapan pertemuan ini dapat mendorong peningkatan pelayanan kelistrikan dan distribusinya bagi masyarakat Aceh, juga menemukan cara penyelesaian permasalahan sesuai dengan kewenangan masing-masing,” tandasnya.
Ditambahkan Irsan, komitmen untuk mempercepat pemerataan jaringan listrik di Aceh menjadi sangat penting. Pemerintah, PLN, dan semua pemangku kepentingan diharapkan dapat bersinergi untuk menyusun langkah strategis guna menjawab berbagai tantangan itu.
“Dengan begitu, masyarakat, terutama di daerah terpencil, dapat merasakan manfaat listrik yang aman, stabil, dan mendukung pembangunan ekonomi lokal,” tegas Irsan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Wilayah Aceh, Mundhakir, mempresentasikan kondisi terkini persoalan ketenagalistrikan di Aceh. Ia menggambarkan adanya surplus energi listrik di Aceh.
“Produksi listrik di Aceh saat ini mencapai 1.000 megawatt, namun yang terserap hanya sekitar 600 megawatt. Artinya, masih surplus 400 megawatt. Hal ini terjadi karena minimnya serapan energi listrik dari sektor industri. Ke depan kita berharap industri di Aceh dapat bertumbuh lebih baik, sehingga suplai listrik dapat terserap secara maksimal,” terang Mundhakir.
Ia mengakui masih terdapat beberapa kendala yang perlu dibenahi agar pelayanan ketenagalistrikan kepada masyarakat semakin baik.
“Walaupun produksi listrik surplus, tetapi kami akui ada persoalan listrik terkait dengan belum selesainya pembangunan transmisi di beberapa wilayah dan kendala teknis dalam proses distribusi. Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi perhatian Bapak Irsan Sosiawan. Ke depannya kami mohon dukungan agar persoalan listrik di Aceh dapat segera teratasi,” pinta Mundhakir.
(diana/*)