Politik
Jawara Politik Hingga Komedian Berebut Kursi DPR Dapil Jabar VIII
Kabarpolitik.com, BANDUNG – Nama-nama pesohor politik bakal kembali bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 nanti.
Dari 80 daerah pemilihan (dapil) di seluruh Indonesia, ada sejumlah dapil yang dikenal sebagai dapil neraka karena mempertemukan sejumlah nama besar untuk memperebutkan kursi parlemen.
Dapil Jawa Barat VIII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu merupakan salah satu dapil neraka. Daerah ini mempertemukan jawara-jawara politik yang memperebutkan sembilan kursi DPR.
Tercatat beberapa nama politisi senior bergabung di dapil ini seperti Netty Prasetiyani, istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang maju melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ada lagi Nining Indra Saleh, eks sekjen DPR yang maju melalui Partai Nasdem. Nining akan bersaing dengan Nurul Qomar, komedian yang dalam Pilkada 2018 kemarin gagal terpilih sebagai cawabup Cirebon.
Nurul Qomar akan kembali bertarung dengan Kalinga, kandidat cabup Cirebon kemarin yang maju melalui Partai Gerindra. Selain Kalinga, ada pula sosok fungsionaris DPP Partai Gerindra Anggawira. Pengusaha yang juga aktif Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) ini siap bertarung di kampung halamannya.
Ia juga memiliki peran besar dalam memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada pilkada DKI 2017 lalu. Kini, ia pun mendapat amanah untuk menjadi Jurubicara pasangan Prabowo-Sandi di pilpres 2019.
Nama-nama di atas akan bersaing dengan delapan orang petahana yang kembali maju. Mereka adalah Dave Akbarsyah (Golkar), Daniel Mutaqien (Golkar), Dedi Wahidi (PKB), Herman Khaeron (Demokrat), Kardaya Warnika (Gerindra), Ono Surono (PDIP), Sudiro Asno (Hanura) dan Yoseph Umarhadi (PDIP).
Pada kesempatan terpisah, Kepala Desa Patapan Kabupaten Cirebon berharap nantinya para legislator yang terpilih memberikan kontribusi nyata terhadap daerah pemilihannya.
“Harapan kami rakyat kecil ini, para anggota dewan kalau sudah terpilih harus ingat sama rakyatnya. Jangan sampai setelah terpilih, malah sangat jarang berkomunikasi ke rakyat,” ucap Karmadi. [wid/rmol]