Politik
Jokowi-Ma’ruf akan Memberdayakan Ekonomi Kerakyata
Jakarta: Bakal calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengaku akan mereformasi ekonomi Indonesia jika terpilih di Pilpres 2019. Ma’ruf akan memberdayakan ekonomi kerakyatan.
“Upaya untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan saya menamankannya sebagai arus baru ekonomi Indonesia,” kata Ma’ruf Amin di Mercure Park, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 2 September 2018.
Ma’ruf yakin ekonomi arus baru ini akan jadi jalan keluar disparitas ekonomi yang selama ini dinilai menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Ia juga menyebut program ekonomi ini sesuai dengan sila kelima Pancasila.
“Bagaimana kita membangun ekonomi yang berkeadilan sesuai dengan sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.
Arus baru yang dimaksud juga nantinya akan jadi lawan dari sistem ekonomi yang selama ini berkembang di Indonesia. Arus baru ekonomi Indonesia diklaim akan jadi penghapus neoliberalisme, sistem yang memiskinkan kaum miskin.
“Kenapa arus baru? Karena arus lama itu sistemnya adalah neoliberal. Neoliberal ini melahirkan konglomerasi. Dengan menggunakan teori trickle down effect supaya netes ke bawah, tetapi ternyata tidak netes-netes. Yang ke atas makin kuat yang kebawah makin lemah,” kata Mar’uf.
Ma’ruf menguraikan gambaran besar agenda ekonominya itu. Sistem itu akan menjadi jembatan kolaborasi, jalan tol kerjasama pengusaha lemah (rakyat) dan pengusaha kuat (konglomerat).
“Tidak melemahkan yang kuat, tetapi menguatkan yang lemah, melalui upaya-upaya tidak membenturkan satu kekuatan dengan kekuatan yanh lain melainkan melalui kemitraan seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak Presiden. Kemitraan, kolaborasi, antara seluruh komponen bangsa, supaya harta itu tidak hanya beredar di kalangan orang kaya tetapi juga terdistribusi kepada seluruh komponen dan partisipasi masyarakat,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf mengklaim program ini akan jadi solusi disparitas harga produk lokal dan internasional.
“Mudah-mudahan ini kita siapkan kepada lima tahun, kedua sehingga kita bersaing dan tinggal landas setelah nanti 2024,” pungkas Ma’ruf.
(DRI)