Nasional
Kemhan Siapkan Latihan Gabungan di Banten untuk Tingkatkan Respons Kesehatan, Bencana, dan Keamanan Siber
Jakarta – Ses Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Immer Hotma Partogi Butarbutar mewakili Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Ujang Darwis membuka Preliminary Planning Meeting Combined FTX ADMM-Plus Experts’ Working Group on Military Medicine, HADR dan Cyber Security di Jakarta, Senin (4/11).
Dalam sambutan Dirjen Strahan Kemhan yang disampaikan Ses Ditjen Strahan Kemhan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyusun dasar dari latihan gabungan yang direncanakan akan dilaksanakan di Banten, Indonesia, pada September 2026. Latihan tersebut akan menjadi puncak dari kerja sama dan perencanaan strategis yang melibatkan keahlian lintas bidang, yaitu kedokteran militer, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta keamanan siber. “Pertemuan ini bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki arti penting dalam merumuskan kerangka kerja strategis dan operasional untuk kesiapsiagaan regional kita,” ujar Dirjen Strahan.
Banten dipilih sebagai lokasi latihan karena memiliki lingkungan yang beragam dan strategis sehingga ideal untuk pengembangan keterampilan personel melalui simulasi di lapangan dan komponen siber. Pertemuan ini juga bertujuan untuk menyusun komponen strategis, struktur, dan jadwal latihan, termasuk mekanisme komando, interoperabilitas peralatan, dan protokol komunikasi.
Latihan pada tahun 2026 akan mencerminkan skenario kompleks yang melibatkan potensi ancaman bencana alam yang diperburuk oleh serangan siber. Dalam skenario tersebut, respons yang cepat dari tim medis, koordinasi logistik, dan perlindungan siber yang tanggap akan menjadi kunci dalam melindungi nyawa dan mencegah eskalasi lebih lanjut. “Latihan ini akan menguji kesiapan kita dalam bidang medis, penanggulangan bencana, dan keamanan siber,” tambahnya.
Turut hadir dalam diskusi tersebut delegasi dari Amerika Serikat, Kamboja, Australia, Singapura, dan Selandia Baru, serta perwakilan dari EWG ADMM-Plus di bidang Kedokteran Militer, Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (HADR)serta Keamanan Siber. (red/kp)