Politik
OSO tak Percaya Hanura akan Karam
Jakarta: Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tak percaya partainya karam pada Pemilihan Legislatif 2019, seperti perkiraan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Sebaliknya, dia menuding sigi LSI penuh rekayasa.
“Nggak usah merekayasa. Pertarungan harus demokratis, jangan dihambat atau ada kelompok tertentu mengkerdilkan partai lain,” kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 14 September 2018.
OSO terus terang ragu dengan hasil survei LSI: murni atau pesanan pihak tertentu. Dia meyakini survei bukan satu-satunya tolok ukur kekuatan partai di 2019. “Jadi pertanyaannya cuma satu, sederhana. Yang mensurvei itu siapa? Dan yang nyuruh survei itu siapa?,” ujarnya.
Menurut OSO, hasil survei tak fair karena terlalu membesarkan partai tertentu. Ia menduga ada pihak yang sengaja ingin mendiskreditkan Hanura. “Berapa kali itu yang namanya Partai Hanura diganjel, dibikin dihambat. Tapi semuanya selesai,” kata dia.
Sebelumnya, LSI Denny JA memprediksi enam partai tak lolos ambang batas parlemen. Elektabilitas enam partai tersebut jauh di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Partai yang dimaksud antara lain Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Hanura hanya mendapatkan suara 0,6 persen, PBB dan PSI 0,2 persen, serta Berkarya, Garuda, dan PKPI yang hanya meraih 0,1 persen.