Politik
Pemilu 2019, Golkar Target Merebut Suara di Daerah Otonom Baru
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Tahapan Pemilu 2019 telah dimulai. Terhitung mulai 23 September 2018 hingga 13 April 2019.
Dengan rentang waktu yang cukup panjang ini, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto meminta seluruh kader dan pengurus mengatur nafas dan menyusun strategi.
“Karena medan yang kita hadapi bukan lari cepat atau sprint melainkan longmarch,” kata Airlangga dalam sambutannya sekaligus membuka Rakornis Bapilu Partai Golkar di Grand Mercure Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (20/10).
Setiap partai, kata Airlangga, sudah pasti menyusun strategi serta langkah yang terukur agar dapat mencapai garis finish dengan selamat dan keluar sebagai pemenang. Begitu juga dengan Partai Golkar.
Oleh karenanya dalam Rakornis ini ia berharap agar seluruh peserta aktif memberikan masukan, terutama terkait perkembangan terkini yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan begitu, sambung Airlangga, Golkar akan mempunyai peta akurat dalam memotret setiap dapil, memadukan peta politik statis dan peta politik dinamis karena disanalah sesungguhnya pertarungan itu akan berlangsung.
“Kita sudah menetapkan target 110 kursi, setara dengan 19 persen kursi DPR RI. Jika sekarang kita mempunyai modal 91 kursi, berarti kita harus bekerja keras untuk menambah 19 kursi lagi,” jelasnya.
Airlangga mengingatkan, dua provinsi yang pernah kehilangan kursi pada Pemilu yang lalu, yaitu Kepulauan Riau dan Bengkulu harus kembali direbut. Termasuk merebut suara di daerah otonom yang baru seperti Kalimantan Utara.
“Guna memantapkan kesiapan menghadapi Pemilu 2019, saya minta semua kekuatan Partai Golkar untuk bersatu padu, bergerak secara solid mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah,” pungkasnya. [wid/rmol]