Politik
Penembakan Gedung DPR Bagian dari Pengalihan Isu Dollar
Kabarpolitik.com, JAKARTA – Penembakan lima ruangan ruang kerja Gedung DPR-RI masih dalam proses penyelidikan. Pasalnya, keterangan yang disampaikan oleh Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo, Polda Metro Jaya dan Ketua Perbakin DKI Jakarta Irjen Pol Setyo Wasito bahwa penembakan Gedung DPR tersebut adalah pekluru nyasar dari lapangan tembak Perbakin.
Namun keterangan Polda Metro Jaya, Ketua DPR dan Ketua Perbakin DKI Jakarta terkait peluru nyasar dari lapangan tembak itu tidak serta merta diakui oleh anggota DPR lainnya, karena ada beberapa kejanggalan yang ditemui dalam kasus ini. Misalnya, jarak antara lapangan tembak dan lantai 10, 13, 16 dan 20 Gedung DPR-RI dan jenis senjata yang dipakai oleh pelaku penembakan.
Anggota Komisi III DPR-RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, selaku politisi dirinya menilai ada unsure kesengajaan untuk mengalihkan isu kasus suap proyek Meikarta, kenaikan dollar yang sudah berada di angka Rp 15.000 sekian per dollar America Serikat (AS) dan isu-isu politik saat ini.
“Sebagai politisi saya berpikir begitu, bahwa ini ada satu ikhtiar pengalihan isu ya, isu yang berkembang itu begitu banyak ada kenaikan dollar, suap Meikarta, anggaran, isu politik dan macam-macam lah,” kata Alhabsyi kepada wartawan usai menghadiri diskusi public di ruang Pressroom DPR-RI, Kamis (18/10).
Meski begitu, politisi yang beken disapa Habib Aboe menyarankan agar seluruh pihak berpikir positif atas kejadian penembakan ke Gedung DPR-RI, serta menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk dilakukan uji forensic dan balistik, guna mendapat hasil yang sebanarnya. “Tetapi intinya menurut saya, mari kita positif thingkin, forensik dan balistik sudah rapi yah sudalah, ga usah diperpanjang, benahi ruangan tempat yang baik,” ucap Habib.
Lanjut Habib, asal penembakan tersebut dari arah lapangan tembak Perbakin, makan perlu adanya pembenahan dari Perbakin sendiri agar bisa memperbaiki pengaman di lapangan tembak, serta lebih memperketat pemakaian senjata saat latihan. Terkait dengan pembenahan ruangan kerja Anggota DPR-RI, kata Habib itu adalah tugas dan kewenangan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR-RI. “Ya udah, perbakin diperbaiki aja udah selesai, kan itu senjata dari sana. Kalau soal ruangan, itu BURT. BURT itu harus tetap menyelesaikan tata gedung, ruang yang lebih baik,” ujarnya. (Aiy/Fajar)