Connect with us

Politik

Penumpang Gelap Demo Mahasiswa Sudah Terang Benderang

Aksi besar-besaran mahasiswa menolak UU KPK dan RUU lainnya, murni karena dorongan hati nurani, bukan karena dikendalikan apalagi menjadi agen kelompok tertentu. Karena itu pula, publik segera bisa membedakan mana demonstrasi murni dan mana demonstrasi yang memanfaatkan keadaan.

Pendapat tersebut disampaikan pengamat politik Veri Muhlis Arifuzzaman saat diskusi meja bundar bertajuk “Demonstrasi Mahasiswa: Murni Atau Dikendalikan” yang berlangsung di Kantor Lembaga Survei Konsep Indonesia di kawasan BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (28/9/2019).

“Jadi proses kejar tayang mensahkan berbagai RUU menjadi UU dengan cuek bebek, yang penting sah sebelum masa jabatan berakhir, itulah yang menyebabkan mahasiswa dan kelompok terdidik sebal,” kata Veri.

Veri mengatakan, kekecewaan mahasiswa semakin membuncah saat UU KPK yang dibahas dan disahkan secara diam diam dan super cepat itu, ditanggapi kaku oleh pemerintah dan DPR. Ada kesan mereka memaksakan narasi bahwa yang diperbuat adalah menguatkan, namun yang dibaca kelompok terdidik justru sebaliknya.

“Demo mahasiswa dan pelajar itu tegas sekali menunjukan bahwa mereka melek. Ada pesan moral di situ,” tandasnya.

Menanggapi isu gerakan mahasiswa dan pelajar dikendalikan kelompok tertentu, Veri Muhlis menytakan tidak setuju. Menurutnya, orang yang menilai begitu, jangan-jangan dulunya tidak pernah jadi aktivis mahasiswa. Gerakan mahasiswa itu tidak satu entitas.

“Jangankan di seluruh Indonesia, di satu kampus saja banyak sekali entitasnya, banyak pula beda pendapatnya. Jadi ketika mahasiswa seluruh Indonesia bergerak untuk isu yang sama, itu adalah capaian luar biasa,” ungkapnya.

Veri menambahkan, pendemo yang membawa agenda lain seperti demonstrasi seperti pada hari Sabtu, (28/9) dengan tegas dan vulgar dapat dibedakan segera. Mereka segera bisa diketahui dari kelompok mana, siapa yang menggerakkan dan atribut yang dibawanya.

“Jadi nyata sekali demonstrasi diluar isu yang diusung mahasiswa kemarin tetapi menjual nama mahasiswa, bisa dikatakan penumpang. Mungkin tadinya penumpang gelap lalu sekarang jadi penumpang terang benderang,” pungkasnya.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *