Hukum
Petani Banten Kutuk Keras Dugaan Korupsi di Kementan, Minta Ketua KPK Usut Tuntas
Kabar dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret nama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo semakin santer hingga masyarakat di daerah. Hal itu memancing reaksi sejumlah petani untuk menyuarakan kekecewaannya dan meminta aparat untuk mengusut tuntas dugaan perkara tersebut. Setelah beredar video kekecewaan petani di Subang Jawa Barat terhadap Mentan, kini giliran sejumlah petani di Kabupten Lebak Banten.
Dengan membentangkan sepanduk bertuliskan “Tangkap Maling Duit Petani” sejumlah petani di Kabupten Lebak Banten mengutuk keras dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Menteri Pertanian.
“Kami petani di Kabupaten Lebak Banten mengutuk keras dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Mentan RI. Tindakan tersebut sangat melukai hati dan merugikan petani Indonesia. Terlebih saat ini konsinya sedang tidak baik-baik saja yaitu petani sedang dilanda kekeringan lahan akibat el-nino,” kata Udi yang merupakan salah satu petani di Lebak, Senin (2/10).
Untuk itu, lanjut Udi pihaknya mendukung Ketua KPK, Firli Bahuri mengusut tuntas dan membongkar agar pihak-pihak yang terlibat bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Kami ini dibawah kecewa dan lelah mendengar adanya dugaan korupsi, Menteri Pertanian harusnya bisa mensejahterakan para petani di Seluruh Indonesia. Bukan malah membuat sengsara,” ungkapnya.
Sebelumnya, Penyidik KPK dalam penggeledahan yang dilakukan di Rumah Dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menemukan 12 pucuk diduga senjata api (senpi)Â uang puluhan miliar rupiah di rumah dinas tersebut.
Terkait temuan senpi, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. “Apakah itu senjata api, kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah DKI Jakarta,” ujar Ali Fikri, Jumat (29/9/2023).
Masalah penemuan uang, menurut Ali Fikri jumlahnya hingga kini masih dalam proses penghitungan. Tetapi Ali Fikri menyebut uang yang ditemukan di rumah dinas Mentan diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. “Sejauh ini puluhan miliar yang ditemukan dalam proses penggeledahan itu,” ujar Ali.