Politik
Pidato Pertama Ketua MPR Diwarnai ‘Insiden” dengan F-PKS
Kabarpolitik.com.COM– Pidato pertama Bambang Soestayo setelah resmi menyandang status Ketua MPR periode 2019-2024, Kamis (2/10) malam diwarnai “insiden” kecil dengan Fraksi-PKS. Bamsoet tidak menyebut nama Hidayat Nur Wahid sebagai Wakil Ketua MPR bersama delapan orang lainnya.
Kejadian itu bermula saat Bamsoet yang nampak fokus dengan teks pidato di mejanya, memperkenalkan diri sebagai Ketua MPR dan Sembilan wakil ketua lainnya. “Saya sendiri sebagai Ketua dari Fraksi Partai Golkar, Wakil Ketua Ahmad Basarah dari Fraksi PDI Perjuangan, Wakil Ketua Ahmad Muzani dari Fraksi Partai Gerindra, Wakil Ketua Jazilul Fawaid dari Fraksi PKB, Wakil Ketua Lestari Moerdijat dari Fraksi Partai Nasdem,” boleh berikan apllaus, pinta Bamsoet.
Lanjutnya, kemudian ada Wakil Ketua Syarief Hasan dari Fraksi Partai Demokrat, Wakil Ketua saudara Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN, Wakil Ketua Asrul Sani dari Fraksi PPP, Wakil Ketua Fadel Muhammad dari kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. “Kami bersepuluh yang mendapat amanah tugas ini,” kata Bamsoet.
Ternyata, Bamsoet melupakan nama HNW dari F-PKS. “Yang terhormat saudara ketua, ada satu nama yang tidak disebutkan, dari Partai Keadilan Sejahtera,” protes salah seorang di ruangan itu.
Diprotes seperti itu, Bamsoet langsung ngeles dengan mengatakan sengaja tidak menyebut nama Hidayat Nur Wahid, karena dianggap sangat senior. “Saya memang sengaja tidak menyebutnya. Karena beliau sangat senior. Tertua diantara pimpinan sekarang,” kata Bamsoet bela diri.
Selepas diprotes, Bamsoet langsung melanjutkan pidatonya. Bamsoet berharap, pimpinan MPR sekarang yang mendapat amanah, akan menjalankan tugas sebagai pimpinan MPR secara kolektif kolegial serta arif dan bijaksana dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. “Dimulai sejak hari ini tanggal 3 Oktober 2019 hingga 30 September 2024,” tuturnya.[asa]
