Connect with us

Politik

Pilgub Sumsel 2024, Pengamat: Ada yang Berusaha Jegal Kandidat Terkuat

Peta persaingan Pilgub Sumsel 2024 telah menarik perhatian banyak pihak apalagi di tengah perjalanannya diwarnai dengan kejutan besar yakni berpisahnya pasangan petahana Herman Deru dan Mawardi Yahya, bahkan lebih jauh Mawardi sudah menemukan pasangan untuk menjadi wakilnya yaitu mantan walikota Harno Joyo.

 

Pemerhati Pilkada Agusta Surya Buana menilai sebenarnya Mawardi terlalu dini mengambil keputusan berpasangan karena soal pasang-padangan itu pada umumnya sering dipandang sebagai kavlingnya parpol atau gabungan parpol pengusung. Bisa jadi menurutnya karena Mawardi sudah dapat parpol pengusung dengan syarat kursi mencukupi atau memang yang bersangkutan sangat percaya diri akan dapat parpol pengusung yang cocok mengusung sepasang calon kepala dan wakil kepala daerah walau bukan kadernya sendiri.

 

“Saya menduga MY dan Harno sudah booking parpol, karena kalau belum mereka terlalu pede itu. Kalau melihat referensi hasil survei setahun terakhir, baik Mawardi maupun Harno sebenarnya rendah sekali elektabiltasnya. Bisa jadi setelah berpasangan mungkin ada perubahan, kita perhatikan saja nanti rilis-rilis mendatang survei dari lembaga kredibel,” ujarnya dalam rilis kepada media, Jum’at (19/4).

 

Agusta menyebut ada kemungkinan Mawardi termakan isu sehingga memutuskan berpisah dari Herman Deru dan berbalik melawannya. Dugaan ini singkron dengan gerakan kampanye negatif yang cukup massif di media sosial seperti di tiktok dan instagram dimana Herman Deru diserang dan dibuat seolah terpojok dan tidak akan bisa ikut pemilu karena ada kasus. Padahal isu seperti itu hal biasa dan lumrah jelang pilkada. Apalagi menurut data survei terkahir yang bisa diakses, tingkat kepuasan kepada Herman Deru sangat tinggi dan elektabilitasnya juga cukup tinggi.

 

“Pada figur yang kuat, akan selalu ada orang-perorang atau kelompok tertentu yang akan mencari-cari kesalahan. Entah untuk kepentingan politik atau bisnis. Kasus yang tidak ada hubungannya saja dengan kandidat terkuat akan dikait-kaitkan. Nah dalam konteks Pilkada Sumsel 2024 ini kita membaca Herman Deru jadi target serangan. Simpelnya ada kelompok yang berusaha jegal kandidat terkuat, ujarnya.

 

Agusta berharap Pilgub Sumsel 2024 bisa berjalan kondusif dan zerro conflict. Para pemangku kepentingan diminta berpartisipasi menjaga agar kontestasi bisa berjalan jurdil dan aman. Potensi konflik bisa diantisipasi jauh hari. Para provokator di media sosial harus dilacak, dicari keberadaannya dan ditangkap agar suasana kondusif. Provokasi dan menyerang harkat martabat seseorang apalagi fitnah harus dihilangkan atau diminimalisir pada setiap tahapan pilkada.

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *