Politik
Politisi Demokrat Anggap Rasional Wacana Erick Thohir ‘Hilangkan’ Telkom

Kabarpolitik.com – Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron meminta, PT Telkom harus bisa berinovasi lebih, dalam memberikan pelayanan ditengah perkembangan zaman yang tumbuh pesat.
Menurutnya, Telkom sebagai penyedia jasa telepon berbasis kabel harus memperkaya inovasi baru sehingga bisa menjadi pilihan konsumen. “Perubahan pilihan konsumen akibat dari kecepatan informasi, perlu terus diperkuat risetnya agar tidak tertinggal oleh pesaing operator lain,” kata Herman saat dihubungi di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Politisi Demokrat ini menilai, wacana yang dilontarkan Menteri BUMN Erick Thohir sangat rasional, lantaran dari data yang ada Telkomsel menyumbang revenue 70 persen deviden kepada negara ketimbang Telkom sebagai perusahaan induk.
“Saat ini memang pangsa pasarnya ada di selular, dan tinggal memperkuat riset dan teknologi agar terus mampu bersaing,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menilai, kontribusi Telkom yang belum besar bagi negara, karena sebagian besar pendapatan perusahaan itu hanya berasal dari anak perusahaannya, yakni Telkomsel. Karenanya, akan lebih baik jika hanya Telkomsel saja yang langsung di bawah kementerian.
“Saya juga enak (Kalau) jadi Telkom, Telkomsel dividen, revenue Telkomsel digabung ke Telkom hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom, langsung aja dimiliki oleh Kementerian BUMN, dividennya jelas,” kata dia di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Erick pun berharap Telkom bisa berubah menjadi perusahaan teknologi termuktahir yang fokus dalam mengembangkan data dan bisa menjadi pusat data di Tanah Air. Bukan malah data nya dimiliki negara asing.
“Karena itu, kita mau ke depan yang namanya Telkom berubah, ke arah salah satunya ke data, big data, cloud. Masa cloud-nya dipegang Ali cloud, database sedemikian besar masa database kita diambil negara lain,” tegas Erick.
Sebagai informasi, secara bisnis, perusahaan tersebut memang tidak buruk, bahkan masih mencetak laba pada 2019. Hingga kuartal III 2019, Telkom mencatatkan kenaikan laba bersih 15,67 persen secara tahunan menjadi Rp 16,46 triliun.
Sementara EBITDA Telkom naik 11,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp50 triliun. Padahal, pendapatan hanya tumbuh 3,46 persen menjadi Rp102,63 triliun.[asa]
