Politik
PPP Dorong Pemerintah Perhatikan Ekonomi Kreatif
Anggota Komisi IX DPR RI Frkasi PPP Anas Thahir dorong pemerintah beri perhatian khusus terhadap para pekerja disektor ekonomi kreatif, seperti bantuan, dukungan, insentif, serta berbagai fasilitas lainnya dalam bentuk peraturan maupun iklim usaha yang mendorong berkembang pesatnya ekonomi pertumbuhan kreatif.
Hal ini dia sampaikan saat menjadi pemateri seminar fraksi PPP DPR RI pada hari senin (02/10/2023) dengan tema “Prospek Kerja Ekonomi Kreatif Bagi GenZ dan Millenial”.
“Kita tidak bisa selamanya mengandalkan eksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) karena SDA pasti akan habis. Selain habis pertambangan yang terus di ekploiitasi akan menimbulkan kerusakan lingkungan,” ungkapnya.
“Fakta lain, lihat apa yang terjadi di Papua, setelah puluhan tahun tambang emas freeport beroperasi, apakah masyarakat Papua sejahtera? faktanya, Sampai sekarang masih belum sejahtera,”imbuh Anas Thahir.
Sebab itu pihaknya, mendorong pemerintah untuk mengandalkan kreatifitas Sumber Daya Manusia(SDM), seperti Korea Selatan dan Singapura.
“Mereka tidak jualan SDA, tetapi mengedepankan kreatifitas sumber daya manusia, dan terbukti mereka mampu melakukan lompatan ekonomi luar biasa,” jelas politisi PPP ini.
Sementara aktor Aditya Herpavi menyampaikan bahwa milenial dan genZ memiliki prospek kerja dalam pegembangan ekonomi kreatif. Karena menurutnya, ekonomi kreatif membutuhkan ide dan inovasi agar eksis dan berkembang.
“Millenial dan Gen Z merupakan generasi yang familiar dengan dunia digital. oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi antara Ekonomi kreatif sebagai dunia kerja dengan generasi milenial dan genZ sebagai agency.
Lanjut dia, milenial dan gen Z yang kreatif akan sangat dihargai sebagai intellectual property right, banyak orang kreatif yang sejahtera karena inovasi dan ide cemerlang seperti start up dan bisnis – bisnis kreatif lainnya.
Pada kesempatan hyang sama pelaku ekonomi kreatif Yuliandre Darwis berpandangan bahwa Eknomi kreatif menyerap banyak lapangan kerja. Penyerapan lapangan kerja dalam jumlah banyak dapat menurunkan angka pengangguran.
“Banyaknya serapan tenaga kerja dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan, sehingga pemerintah bisa mendapatkan pemasukan tambahan berupa pajak dan royalty dari ekonomi kreatif,” jelasnya.