Putin Tuding Ukraina Sebagai Teroris, Dalang Ledakan Jembatan Krimea

Kabarpolitik.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina sebagai dalang ledakan bom truk di jembatan Krimea pada Sabtu (8/10). Putin juga menyebut ledakan itu sebagai aksi terorisme. Putin menuduh Ukraina berada di balik ledakan jembatan Kerch. Jembatan itu memiliki nilai strategis dan simbolis yang penting bagi Rusia.

“Tidak ada keraguan. Ini adalah tindakan terorisme yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil yang sangat penting,” kata Putin dalam sebuah video yang di-posting di saluran Telegram Kremlin.

Krimea merupakan wilayah yang dikuasai Rusia dari Ukraina. Lalu lintas jalan raya dan kereta api di jembatan sepanjang 19 km (12 mil) untuk sementara dihentikan akibat ledakan tersebut.

“Ini dirancang, dilakukan, dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina,” tuding Putin.

Putin akan mengadakan pertemuan dewan keamanan negara pada Senin (10/10). Wakil Ketua Badan Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan bahwa Rusia meminta Ukraina harus bertanggung jawab atas serangan itu.

“Rusia menilai kejahatan ini adalah teroris,” kata Medvedev seperti dikutip kantor berita negara Rusia, Tass.

Reaksi Ukraina

Di Kiev, Penasihat Presiden Mikhail Podolyak menyebut tuduhan Putin terlalu sinis. “Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme? Bahkan belum 24 jam sejak pesawat Rusia menembakkan 12 roket ke daerah pemukiman Zaporizhzhia, menewaskan 13 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Tidak, hanya ada satu teroris negara dan seluruh dunia, tahu siapa dia,” katanya.

Podolyak mengacu pada serangan di Kota Zaporizhzhia yang meruntuhkan sebagian gedung apartemen. Rudal diluncurkan dari wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Zaporizhia, menurut angkatan udara Ukraina. Wilayah ini adalah salah satu dari empat yang dianeksasi Rusia, meski ibu kotanya tetap di bawah kendali Ukraina.

(jp)