Nasional
Rangkul Nelayan di Fishing Market F8
Kabarpolitik.com, MAKASSAR — Tahun ini, Pemkot Makassar merangkul para nelayan dalam menyukseskan pagelaran Makassar International Eight Festival atau F8.
Sebagai pagelaran yang banyak mengambil area di laut, F8 menghadirkan fishing market. Ada sekitar 20 nelayan masing-masing perwakilan dari wilayah pesisir dan pulau yang ada di Makassar terlibat langsung di fishing market ini.
Konsep yang diterapkan tersebut yakni para nelayan langsung menjual ikan hasil tangkapannya kepada pengunjung F8 pada malam hari. Kemudian pengunjung yang telah membeli ikan, hasil ikan yang dibeli langsung di bakar oleh chef khusus dan dinikmati langsung di tempat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Rahman Bando, pada Kamis (11/10).
Kata Rahman, keterlibatan para nelayan di F8 memberikan dedikasi tersendiri. Yakni para nelayan mampu mengetahui bagaimana cara jual beli di event yang bertaraf Internasional seperti ini.
“Banyak sekali yang ingin ikut, tapi ini terbatas, adapun yang disediakan itu tambak apung, dan keterlibatan nelayan pada event ini, memberikan dedikasi tersendiri yakni para nelayan mampu mengetahui bagaimana cara jual beli di event yang bertaraf Internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut Rahman menuturkan keterlibatan DP2 pada pagelaran F8 tidak hanya pada fishing market. Tapi juga Floating Zoo dan Floating Forest, DP2 menyiapkan animal care untuk pemeriksaan hewan peliharaan pengunjung secara gratis.
“Didalamnya kami juga memfasilitasi beberapa konstituen kami tidak hanya nelayan, pembudidaya ternak terutama di Floating Zoo dan Floating Forest kami siapkan animal care bagaimana mereka tampil memeriksa kesehatan gratis melayani,” imbuhnya.
Ada juga 12 perahu lepa-lepa yang dilibatkan untuk mengkawal delegasi Internasional di atas perahu pinisi.
“Kami juga melibatkan nelayan untuk mengkawal delegasi Internasional kita libatkan 12 perahu lepa-lepa yang dilengkapi penari Pepe Pepe ri Makkah, ini diberikan apresiasi dari pemerintah, saya selalu berpikir konstituen harus mampu berpikir,” ujarnya. (nug/bkm/fajar)