Politik
Rany Mauliani Tegaskan Perlindungan Perempuan dan Anak Harus Nyata, Bukan Sekadar Jargon

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rany Mauliani, menegaskan pentingnya realisasi sistem perlindungan perempuan dan anak secara konkret. Menurutnya, perlindungan tidak boleh hanya menjadi jargon, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata dengan dukungan semua pihak.
“Perlindungan perempuan dan anak bukan sekadar slogan. Harus ada langkah konkret yang melibatkan seluruh elemen,” ujar politisi Partai Gerindra itu, Kamis (30/7/2025).
Mengutip data Simfoni PPA, Rany menyebut ada 14.385 kasus kekerasan di Indonesia sepanjang Januari–Juli 2025. Dari jumlah itu, 62,5 persen korbannya adalah anak-anak, dan 80,7 persen adalah perempuan.
Ia menilai perlindungan yang efektif memerlukan komitmen kuat dari para pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Tanpa dukungan lembaga dan masyarakat, kebijakan hanya jadi wacana kosong,” tegas Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta itu.
Rany juga menekankan pentingnya kesamaan pemahaman antara pemerintah dan masyarakat tentang urgensi sistem perlindungan yang menyeluruh. Menurutnya, hal ini bukan hanya soal moral, tetapi juga amanah konstitusi.
“Melindungi setiap warga negara, termasuk perempuan dan anak, adalah bagian dari kewajiban konstitusional,” tandasnya.
