Connect with us

Nasional

Ratu Hemas: Caleg Harus Pernah Rasakan Keluh Kesah Rakyat

Kabarpolitik.com, YOGYAKARTA – Para calon anggota legislatif seharusnya tidak secara instan dimunculkan. Dia harus orang yang sudah jauh hari mengabdikan diri ke masyarakat. Sosok yang pernah mengetahui, mendengar, dan merasakan keluh kesah rakyat.

Begitu pesan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas kepada peserta Workshop Capacity Building Alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di Gedung Pracimosono, Kantor Gubernur DIY Sabtu (13/10).

Ketika para caleg teramat sedikit interaksinya dengan masyarakat sebelum memasuki dunia politik, menurut Hemas, maka tak jarang aspirasi masyarakat tidak linier dengan kerja politik para wakil rakyat.

Untuk itulah, generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan, yang kini berada pada tantangan era digital diharapkan tidak melulu berkutat pada ‘dunianya’ saja. Namun juga mampu berada di tengah-tengah masyarakat, rasakan denyut nadi kesulitan rakyat.

Dia mengatakan, dewasa ini bangsa ini dihadapkan dengan kepraktisan. Semua aktivitas masa kini terasa begitu mudah. Ketika butuh referensi atau bahan bacaan, pesan makan, atau transportasi langsung gunakan gadget.

Hampir semuanya begitu mudah, tetapi sayangnya anak muda di era milenial kini termasuk mahasiswanya relatif asing terhadap sistem pemerintahan di negaranya sendiri.

“Kecuali beberapa mahasiswa sebagai aktivis, umumnya mahasiswa tidak mengetahui seperti apa sistem pemerintahan Indonesia? Mereka umumnya sangat awam terhadap hukum tata negara,” ujarnya.

Hemas menyoroti, ketika SD atau SMP mereka begitu hafal nama para menteri, setelah mahasiswa jarang sekali yang hafal nama menterinya. Ini fakta yang terjadi di kalangan generasi muda Milenial.

“Karena itu, saya sangat mengapresiasi ketika adik-adik Alumni Beasiswa LPDP mengadakan acara ini, yang antara lain tujuannya adalah agar para Alumni Beasiswa LPDP sedikit banyak dapat memahami seperti apa sistem pemerintahan kita dengan berbagai kebijakannya agar dapat berkiprah atau memberi kontribusi pada negara,” kata Hemas. [ian/rmol]

source

Advertisement

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *