Daerah
Refleksi Hari Tani Nasional, Abdul Basyid Has: Indonesia Ada Karena Masalah Pertanian
Bertahun-tahun sudah Hari Tani Nasional diperingati. Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang diteken oleh Presiden Soekarno pada 24 September 1960 menjadi dasarnya. Tahun ini, Senin, 24 September, Hari Tani Nasional kembali kita renungkan.
Abdul Basyid Has, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) turut merefleksikan Hari Tani Nasional. Basyid menilai hari Hari Tani Nasional penting diperingati untuk mengenang kembali proses kemerdekaan kita.
“Boleh kita katakan, Indonesia ada karena masalah pertanian,” ujarnya saat dimintai keterangan, Senin (24/9/2018).
Basyid menegaskan sebab utama gerakan perlawanan terhadap penjajah adalah perkara hak atas tanah yang dicaplok oleh bangsa asing. Tanah kita sebagai penduduk pribumi asli malah dikuasai dan dikelola sesuka hati oleh mereka. Ini yang menjadi dasar perlawanan dimana-mana.
“Atas dasar itu, sudah sepantasnya Hari Tani Nasional ini kita peringati untuk kembali merenungi cita-cita kemerdekaan. Hak atas tanah harus kita kembalikan untuk rakyat, petani harus kita berdayakan,” ujar Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Kepri ini.
Ia menyayangkan data penguasaan tanah yang sempat heboh beberapa tahun yang lalu. Data Bank Dunia tahun 2015 menyebutkan 74% tanah di Indonesia hanya dikuasai oleh 0,24% orang Indonesia. Jika diperkecil lagi, 50% tanah dikuasai hanya 1% penduduk.
“Ini menjadi PR kita bersama. Ke depan jangan sampai semakin parah. Rakyat kita harus menjadi tuan di negeri sendiri. Keberlangsungan hidup kita sangat ditentukan oleh kualitas hidup petani kita sendiri,” papar Basyid. (kp)