Connect with us

Nasional

Revitalisasi Pascabanjir Sulsel di Bawah Koordinasi Gubernur

Published

on

Kabarpolitik.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), meninjau kondisi dan pengoperasian Bendungan Bili-Bili, Jembatan Bili-Bili 2 yang ambruk, serta melaksanakan rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Sulawesi Selatan, Minggu (27/1). Menteri Basuki mengatakan seluruh program perbaikan dan revitalisasi akan dikerjakan di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan.

Selain cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi, Basuki mengatakan ada dua faktor lain penyebab banjir, yakni meluapnya Sungai Jenelata dan terjadinya pasang air laut yang menghambat aliran air sungai ke muara sungai.

Pada Selasa (22/1), puncak curah hujan terjadi di 3 stasiun pengukur di Lengkese (329 mm), Bawakaraeng (308 mm) dan Limbungan (328 mm). Tercatat 6 daerah yang terdampak langsung bencana banjir di Sulsel, yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, Pangkajene Kepulauan, Takalar dan Jeneponto.

Wapres JK mengatakan banjir juga diakibatkan oleh kerusakan lingkungan di hulu Bendungan Bili-Bili karena terjadinya konversi lahan yang masif. Contohnya adalah kawasan lindung dengan tegakan pohon penahan limpasan air telah dialihfungsikan menjadi kawasan budidaya seperti sayur-sayuran.

Selanjutnya, di bawah koordinasi Gubernur Sulsel, akan dilakukan revitalisasi dan reboisasi daerah aliran sungai (DAS) di hulu Bendungan Bili-Bili serta perbaikan infrastruktur terdampak untuk pemulihan kegiatan sosial-ekonoli masyarakat pasca bencana banjir.

“Kementerian PUPR akan melakukan percepatan pembangunan Bendungan Jenelata dengan kapasitas 200 juta m3 dan pengerukan Bendungan Bili-Bili yang kini kapasitasnya berkurang karena laju sedimentasi yang sangat tinggi,” jelas Basuki, dalam keterangan resmi, Senin (28/1).

Sesuai instruksi Wakil Presiden, Menteri Basuki mengatakan pihaknya melalui BBPJN XIII akan membantu Pemerintah Daerah setempat memperbaiki 9 jembatan yang putus maupun rusak akibat banjir.

Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki kerusakan sejumlah ruas jalan diantaranya ruas Jalan Kemakmuran (Pangkep) sepanjang 500 meter (KM 54+200 – 54+750), Ruas Jalan Sudirman (Maros) sepanjang 400 meter (KM 28+800-29+200), Ruas Jalan Batas Kota Maros – Batas Kota Makassar sepanjang 300 meter (KM 24+300-25+600), Ruas Jalan Perintis Kemerdekaan (Makassar) sepanjang 1.160 Km (KM 10+700-11+860), Ruas Jalan AP Pettarani (Makassar) sepanjang sepanjang 4.300 meter (KM 06+130-10+430), Ruas Jalan Batas Kabupaten Wajo/Batas Kabupaten Bone-Ulugalung dan Ruas Jalan Batas Kab. Takalar/Batas Kab. Jeneponto -Batas Kota Jeneponto di 5 titik dengan panjang 3.850 meter.

Sementara itu ada dua ruas jalan mengalami longsor yakni jalan Batas Kota Maros – Ujung Lamuru di 2 titik dan ruas Jalan Sungguminasa – Malino (Jalan Provinsi) di 15 titik yang juga perlu segera diperbaiki.

(JPC)

source